Bisnis.com, JAKARTA - PT MRT Jakarta (Perseroda) mengungkap skema pengembalian pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk pembangunan MRT Jakarta East-West Line Fase 1 Tahap 1.
Pengembalian pinjaman tersebut rencananya akan ditanggung oleh pemerintah pusat serta Pemprov DKI Jakarta.
Sebagai informasi, Pemerintah Jepang belum lama ini telah resmi mengucurkan pinjaman senilai ¥140,69 miliar atau Rp14,51 triliun (kurs ¥1=Rp103,29) ke Indonesia untuk membangun MRT Jalur Timur-Barat Fase 1 Tahap 1 dengan rute Tomang-Medan Satria.
Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat menjelaskan pengembalian pinjaman dari JICA tersebut akan ditanggung oleh dua pihak. Secara terperinci, dia memaparkan, Pemprov DKI Jakarta akan menanggung sebesar 51% dari pinjaman melalui APBD atau sekitar Rp7,4 triliun.
Sementara itu pemerintah pusat akan menanggung 49% dari total pinjaman atau sekitar Rp7,1 Triliun melalui APBN. Dia mengatakan, porsi tanggungan pemerintah pusat nantinya akan dialirkan ke Pemprov DKI Jakarta dalam bentuk hibah.
"Jadi nanti pembayaran utang akan full dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta, dapat 49% dari pusat, kemudian 51% lain mereka yang menanggung," kata Tuhiyat dalam Forum Jurnalis MRT Jakarta pada Kamis (16/5/2024) di Jakarta.
Baca Juga
Tuhiyat menambahkan, tahap awal pembayaran pinjaman dari JICA tersebut rencananya akan menggunakan porsi dari pemerintah pusat terlebih dahulu. Dengan demikian, nantinya pemerintah pusat akan memberikan hibah kepada Pemprov DKI Jakarta untuk membayar sebagian pinjaman dari JICA.
Tuhiyat melanjutkan, peletakan batu pertama (groundbreaking) untuk MRT East-West Line fase I tahap 1 ditargetkan pada Agustus 2024. Adapun, lokasi groundbreaking rencananya akan dilakukan di sekitar kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.
"Kalau tidak berubah sesuai jadwal groundbreaking akan dilakukan Agustus ini," kata Tuhiyat.
Sebelumnya, Counsellor Bagian Ekonomi, Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia, Hironori Yahata menjelaskan melalui Japan International Cooperation Agency (JICA), Jepang memberikan pinjaman kepada Indonesia untuk membangun MRT Jakarta East-West Line fase 1 tahap (stage) 1 dengan rute Tomang-Medan Satria sepanjang 24,5 kilometer.
Yahata menjelaskan, nilai pinjaman yang akan diberikan mencapai hingga ¥140,69 miliar dengan suku bunga fixed 0,3% per tahunnya. Dia menambahkan, suku bunga tersebut juga sudah termasuk 0,2% per tahun untuk konsultan.
"Masa pengembalian pinjaman adalah selama 40 tahun termasuk masa tenggang atau grace period selama 10 tahun," jelas Yahata.