Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri ESDM Beri Sinyal Kelanjutan Harga Gas Murah Industri (HGBT) Usai 2024

Menteri ESDM Arifin Tasrif memberi sinyal positif ihwal kelanjutan program harga gas bumi tertentu (HGBT) selepas 2024.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif di Kementerian ESDM, Jumat (4/8/2023)./ BISNIS - Lukman Nur Hakim
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif di Kementerian ESDM, Jumat (4/8/2023)./ BISNIS - Lukman Nur Hakim

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memberi sinyal positif ihwal kelanjutan program harga gas bumi tertentu (HGBT) selepas 2024. 

Arifin mengatakan, kelanjutan program harga gas khusus industri itu menjadi perhatian pemerintah untuk menciptakan daya saing industri yang lebih kompetitif jika dibandingkan dengan negara-negara lain. 

“Ini insyaallah sih akan dilanjutkan, dan kita juga sedang berupaya membangun lagi infrastruktur gas,” kata Arifin di Jakarta, Senin (6/5/2024).

Arifin menuturkan, penciptaan daya saing industri domestik itu turut menjadi harapan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Dengan demikian, kata dia, kementeriannya bakal berupaya untuk mendorong kebijakan itu dari sisi hulu pasokan ke industri. 

“Kita harus kompetitif kan, itulah salah satu ide itu dengan harga gas,” kata dia. 

Sebelumnya, Kementerian ESDM meminta evaluasi lebih lanjut ihwal industri penerima kebijakan HGBT kepada otoritas perindustrian.  

Permintaan itu sebagai tindaklanjut surat yang disampaikan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita untuk permohonan perpanjangan program harga gas khusus tersebut. 

Surat yang dimaksud, yakni surat bernomor B/25/M-IND/IND/I/2024 yang ditujukan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif.  

Merujuk pada Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.91/2023 tentang Pengguna HGBT, kebijakan harga gas insentif dari hulu itu bakal berhenti pada tahun ini. Belakangan tenggat waktu itu menimbulkan kekhawatiran dari pelaku usaha dan otoritas perindustrian awal tahun ini.   

Sebelumnya, emiten pelat merah PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) atau PGN menerapkan kuota volume gas terhadap seluruh pelanggan di tengah pasokan gas bumi yang susut dari sejumlah lapangan di sisi hulu kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).  

Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama menerangkan, keputusan itu diambil untuk menjaga realibilitas dan keselamatan jaringan gas yang berisiko tinggi. 

“PGN berupaya untuk melayani kebutuhan pelanggan seoptimal mungkin, tetapi dengan kondisi pasokan gas yang semakin menurun, maka kami sebagai penyalur gas di sisi hilir mengupayakan agar penyaluran gas bisa berkeadilan ke seluruh pelanggan,” kata Rachmat lewat siaran pers, Kamis (2/5/2024).  

Selain untuk penyaluran gas bumi yang merata, PGN juga memberikan perhatian khusus pada keamanan jaringan gas untuk menghindari insiden yang tidak diinginkan.

”Kami mohon bantuan dan kerja sama seluruh pelanggan untuk bisa mematuhi ketentuan yang ada untuk menjaga keselamatan penyaluran gas kepada seluruh pelanggan,” kata Rachmat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper