Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data inflasi April 2024 pada Kamis, 2 Mei 2024. Inflasi April 2024 diproyeksikan masih meningkat, yang salah satunya didorong oleh harga pangan.
Kepala Riset Makroekonomi dan Pasar Keuangan Bank Syariah Indonesia (BSI) Kahfi Riza memperkirakan inflasi pada April 2024 masih berpotensi meningkat mengingat bulan tersebut merupakan puncak dari momentum Ramadan dan Idulfitri 2024.
Kahfi memperkirakan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada April 2024 akan memcapai 106,76, naik 0,60% secara bulanan (month-to-month/mtm). Secara tahunan, inflasi April 2024 diperkirakan mencapai 3,35% (month-to-month/mtm).
"Kenaikan inflasi di bulan April tersebut di antaranya didorong oleh puncak konsumsi pada momen Idulfitri serta aktivitas mudik," katanya kepada Bisnis, Selasa (30/4/2024).
Selain itu, Kahfi mengatakan bahwa harga komoditas pangan juga terpantau masih tinggi. Secara rata-rata, imbuhnya, kenaikan harga komoditas pada April lebih tinggi 3,2% dibandingkan dengan periode Maret 2024.
Menurutnya, inflasi pada periode mendatang berpotensi melandai, seiring dengan normalisasi tingkat permintaan masyarakat usai momen Idulfitri.
Baca Juga
Untuk diketahui, inflasi pada Maret 2024 tercatat naik menjadi sebesar 0,52% secara bulanan maupun 3,05% secara tahunan.
Peningkatan inflasi pada Maret 2024 terutama disebabkan oleh inflasi pada kelompok volatile food atau harga bergejolak yang mencapai 2,16% mtm, lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,53% mtm.
Peningkatan inflasi kelompok ini disumbang terutama oleh inflasi komoditas telur ayam ras, daging ayam ras, dan beras, di mana peningkatan harga komoditas pangan ini, terutama beras dipengaruhi oleh faktor musiman Ramadan dan pergeseran musim tanam akibat dampak El Nino.
Secara tahunan, kelompok volatile food tersebut mengalami inflasi sebesar 10,33% yoy, juga meningkat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 8,47% yoy.