Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Bapanas Klaim Inflasi RI Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain

Bapanas membandingkan tingkat inflasi Indonesia jika dibandingkan negara lainnya. Benarkah inflasi RI lebih baik?
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi memberikan paparan saat diskusi sesi ke-3 Bisnis Indonesia BUMN Forum 2024 di Jakarta, Selasa (30/4/2024) - JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi memberikan paparan saat diskusi sesi ke-3 Bisnis Indonesia BUMN Forum 2024 di Jakarta, Selasa (30/4/2024) - JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P.

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut bahwa tingkat Inflasi Indonesia jauh lebih baik dibandingkan negara-negara lainnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat inflasi pada Maret 2023 tercatat di level 3,05% secara year-on-year (yoy).

“Inflasi kita dari tahun ke tahun 3,05% ini sangat baik dibanding negara lain,” kata Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi dalam Bisnis Indonesia BUMN Forum 2024 di Raffles Hotel, Jakarta, Selasa (30/4/2024).

Melansir tradingeconomic, Selasa (30/4/2024), tingkat inflasi Indonesia jauh lebih baik dibandingkan sejumlah negara yang tergabung dalam G20.

Pada Maret 2024, inflasi di India misalnya berada di level 4,85% yoy. Kemudian, tingkat inflasi di Meksiko sebesar 4,42%, Rusia 7,7%, dan Afrika Selatan 5,3%.

Sementara itu, tingkat inflasi Turki dan Argentina berada di level yang cukup tinggi. tercatat, tingkat inflasi di Argentina sebesar 288% dan Turki sebesar 68,5% pada Maret 2024.

Kendati lebih baik dibandingkan negara-negara lain, Arief menyebut inflasi kelompok volatile food meningkat pada Maret 2024 menjadi 2,16% month-to-month (mtm). Angka tersebut lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,53% mtm.

Adapun, beras menjadi kontributor utama penyumbang inflasi besar yakni sebesar 0,74% yoy. Sementara, komoditas pangan penyumbang inflasi pada Maret 2024 adalah telur dan daging ayam ras.

Arief mengakui harga beras memang mengalami kenaikan pada Januari hingga Maret 2024. Oleh karena itu, pemerintah melakukan serangkaian upaya untuk meredam kenaikan harga beras salah satunya dengan memberikan bantuan pangan beras kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yang disalurkan melalui Perum Bulog.

Dia mengeklaim, bantuan pangan ini berhasil menahan kontribusi beras terhadap inflasi nasional. “Impactnya untuk inflasi bisa kita lihat inflasi di tahan kontribusinya tidak terlalu tinggi,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper