Bisnis.com, JAKARTA - Perum Bulog buka suara mengenai kesepakatan kerja sama Indonesia dan China untuk mengembangkan pertanian padi di Kalimantan Tengah.
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyatakan, perusahaan siap jika diminta untuk menyerap padi hasil kerja sama kedua negara tersebut.
“Bulog siap kalau diminta untuk menjadi off takernya, sama sekali nggak ada masalah,” kata Bayu di sela-sela kegiatan Halal Bihalal di Kantor Perum Bulog, Kamis (25/4/2024).
Bayu menuturkan, Perum Bulog sebagai badan usaha pangan memiliki kemampuan untuk menyerap produksi beras dalam negeri. Oleh karena itu, pihaknya akan menunggu arahan lebih lanjut mengenai kerja sama tersebut.
“Jadi ya kita tunggu bagaimana teknisnya nanti tapi kalau posisinya Bulog untuk menjadi pembeli, kita siap,” tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, Indonesia dan China sepakat untuk bekerja sama mengembangkan pertanian padi di Kalimantan Tengah.
Baca Juga
Hal tersebut disampaikan Luhut melalui unggahan Instagram resminya @luhut.pandjaitan, Minggu (21/4/2024).
Kesepakatan tersebut merupakan salah satu hasil Pertemuan Ke-4 High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) RI–RRT di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat (19/4/2024).
“Kita minta mereka [China] memberikan teknologi padi mereka, di mana mereka sudah sangat sukses menjadi swasembada dan mereka bersedia,” ujar Luhut.
Luhut menyampaikan, terdapat sekitar 1 juta hektare lahan di Kalimantan Tengah yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan pertanian padi bersama China. Salah satunya berlokasi di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.
Untuk menindaklanjuti kesepakatan tersebut, pemerintah tengah mencari perusahaan lokal untuk bermitra dengan China. Kerja sama ini diharapkan mulai direalisasikan 6 bulan dari sekarang atau sekitar Oktober 2024.
“Kita tinggal mencari local partner untuk buat di Kalteng karena tanahnya sudah ada dari zaman dulu. Sudah ada sampai 1 juta ha. Bisa dikelola secara bertahap apa 100.000, 200.000 ha. Offtaker-nya nanti Bulog,” pungkasnya.