Bisnis.com, JAKARTA - PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) menyampaikan pihaknya telah menjual hampir 6.000 unit rumah tapak di proyek Kota Podomoro Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Corporate Marketing Director Agung Podomoro Land (APLN), Agung Wirajaya, menuturkan capaian tersebut merupakan akumulasi penjualan sejak Kota Podomoro Tenjo resmi diluncurkan pada Agustus 2020.
"Sejak diluncurkan [pada Agustus 2020] sampai hari ini, kita sudah menjual hampir 6.000 unit, sudah lebih dari 5.800, luar biasa," kata Agung dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (23/4/2024).
Agung menjelaskan, meskipun diluncurkan pada momentum Pandemi Covid-19, penjualan Kota Podomoro Tenjo diklaim tetap berdistribusi positif pada kinerja keuangan APLN.
Di samping itu, Agung juga mengklaim penjualan Kota Podomoro Tenjo tidak terdampak dengan adanya sentimen pemilihan umum (Pemilu) 2024 yang baru saja rampung dilaksanakan.
"Pandemi berakhir jadi pada pandemi juga penjualan bagus dan pada kampanye pilpres tak terganggu," ujarnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, Kota Podomoro Tenjo dibangun di lahan seluas 650 hektare (ha) dengan berbagai tipe hunian. Pada tahap pertama, pembangunan Kota Podomoro Tenjo difokuskan di lahan seluas 150 ha.
Untuk mendukung pembangunan Kota Podomoro Tenjo, APLN juga baru-baru ini mengucurkan investasi senilai Rp50 miliar untuk pembangunan infrastruktur penunjang berupa flyover Tenjo.
Sebelumnya, Direktur Utama Agung Podomoro Land (APLN), Bacelius Ruru, menjelaskan pembangunan flyover Tenjo dilakukan dalam rangka mengurai kemacetan, meningkatkan keselamatan dan efisiensi pergerakan baik untuk kendaraan maupun pejalan kaki.
Di samping itu, pembangunan flyover Tenjo juga disebut bakal membuka peluang ekonomi baru, memperkuat konektivitas antar wilayah, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat terutama di kawasan Kota Podomoro Tenjo.
"Ini merupakan bukti komitmen Agung Podomoro dalam merealisasikan rencana pengembangan kawasan Kota Podomoro Tenjo. Keberadaan flyover Tenjo akan membuat rumah-rumah di Kota Podomoro Tenjo semakin bernilai dengan jumlah penghuni yang semakin besar," ujar Bacelius.
Adapun saat ini, progres pembangunan flyover sudah memasuki pembangunan pondasi bored pile dan pembuatan akses jalan de tour untuk pengalihan selama masa konstruksi.
Konstruksi flyover dan jembatan penyeberangan orang (JPO) Tenjo tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada Desember 2024 dengan total waktu pekerjaan selama 12 bulan.