Bisnis.com, JAKARTA - PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) melalui anak usahanya yakni PT Mitra Abadi Utama selaku pengembang Kota Podomoro Tenjo, resmi memulai pembangunan flyover Tenjo dengan nilai investasi sebesar Rp50 miliar.
Direktur Utama Agung Podomoro Land (APLN), Bacelius Ruru, menjelaskan pembangunan flyover Tenjo dilakukan dalam rangka mengurai kemacetan, meningkatkan keselamatan dan efisiensi pergerakan baik untuk kendaraan maupun pejalan kaki.
Di samping itu, pembangunan flyover Tenjo juga disebut bakal membuka peluang ekonomi baru, memperkuat konektivitas antar wilayah, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat terutama di kawasan Kota Podomoro Tenjo.
“Apa yang kita laksanakan hari ini merupakan bukti komitmen Agung Podomoro dalam merealisasikan rencana pengembangan kawasan Kota Podomoro Tenjo. Keberadaan flyover Tenjo akan membuat rumah-rumah di Kota Podomoro Tenjo semakin bernilai dengan jumlah penghuni yang semakin besar," kata Ruru dalam konferensi pers di Stasiun Tenjo, Sabtu (30/3/2024).
Sebagai informasi, pembangunan flyover Tenjo merupakan kolaborasi strategis antara Agung Podomoro bersama Kementerian Perhubungan, PT Kereta Api Indonesia (KAI), dan Pemerintah Kabupaten Bogor. Konstruksi flyover tersebut merupakan kelanjutan dari pencanangan pembangunan Kota Podomoro Tenjo yang telah dilaksanakan pada Oktober 2022.
Seiring dengan hal itu, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menyatakan groundbreaking flyover Tenjo menjadi inisiatif yang baik, sekaligus menjadi satu kegiatan pembangunan yang bertanggung jawab langsung berhubungan dengan masyarakat sekitar Tenjo, sejalan dengan visi misi Presiden Joko Widodo tentang pentingnya pemerataan infrastruktur yang inklusif untuk membangun konektivitas antar wilayah.
Baca Juga
“Flyover ini adalah salah satu pilot project yang menjadi kolaborasi yang baik dan menjadi contoh untuk proyek-proyek yang lain untuk menyelesaikan lintasan bidang yang memang menjadi masalah nasional,” ujarnya.
Adapun saat ini, progres pembangunan flyover sudah memasuki pembangunan pondasi bored pile dan pembuatan akses jalan de tour untuk pengalihan selama masa konstruksi. Konstruksi flyover dan jembatan penyeberangan orang (JPO) Tenjo tersebut ditargetkan untuk mulai beroperasi pada Desember 2024 dengan total waktu pekerjaan selama 12 bulan.
Pembangunan flyover ini merupakan bagian dari konsep Grand Transit Oriented Development (TOD) Kota Podomoro Tenjo.
Grand TOD Kota Podomoro Tenjo dibangun di lahan seluas 2,2 hektare dan terintegrasi langsung dengan Stasiun Tigaraksa, yang nantinya dilengkapi dengan akses Transjakarta, dan LRT.
Kemudian, Grand TOD Kota Podomoro juga memiliki akses yang dekat dengan pintu gerbang Tol Cileles, yakni hanya 2 km dari ruas tol Serpong – Balaraja. Dengan dengan adanya akses tersebut, waktu tempuh menuju Jakarta akan lebih cepat menjadi 40 menit dan menuju Serpong hanya 20 menit.
Apabila telah rampung nantinya, flyover Tenjo diyakini mampu meningkatkan nilai investasi properti di Kota Podomoro Tenjo.
Sebagai informasi, Kota Podomoro Tenjo dibangun di lahan seluas 650 hektare (ha) dengan berbagai tipe hunian. Sejak diluncurkan pada 2020 lalu, mahakarya Agung Podomoro ini disambut baik oleh masyarakat luas yang dibuktikan dengan terjualnya 5.800 unit rumah.