Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno terus memantau perkembangan konflik antara Iran-Israel mengingat hal tersebut dapat berdampak terhadap pergerakan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan, pemerintah tengah melakukan berbagai upaya untuk menarik wisatawan yang tidak terdampak konflik Iran-Israel.
“Strategi yang kami lakukan adalah fokus pada daerah yang menjadi kawasan yang lebih dekat [dengan Indonesia] karena Timur Tengah ini mungkin akan memengaruhi wisatawan dari Eropa atau dari Amerika,” kata Sandi dalam konferensi pers di Kantor Kemenparekraf, Senin (22/4/2024).
Negara kawasan yang akan dibidik diantaranya Asia dan Australia, mengingat negara di kawasan ini dinilai belum terdampak langsung konflik Iran-Israel.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Januari-Februari 2024, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman berkebangsaan Australia ke Indonesia mencapai 228.643 kunjungan. Jumlah tersebut meningkat dibanding periode yang sama di 2023 yang tercatat sebanyak 184.487 kunjungan.
Kemudian, tingkat kunjungan wisman asal India ke Indonesia tercatat mencapai 90.619 kunjungan. Jumlah tersebut juga meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 72.301 kunjungan.
Baca Juga
Kondisi serupa juga terjadi pada wisman asal China, di mana tingkat kunjungan pada Januari-Februari 2024 mencapai 186.964 kunjungan atau naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 66.470 kunjungan.
“Jadi Australia, India, Tiongkok maupun pasar-pasar lainnya akan kami prioritaskan,” ujarnya.
Pakar Strategi Pariwisata Nasional Taufan Rahmadi sebelumnya menyebut, adanya konflik Iran-Israel dapat memengaruhi minat wisatawan untuk mengunjungi wilayah tersebut.
Oleh karena itu, kesempatan ini dapat dimanfaatkan oleh Indonesia untuk mempromosikan pariwisata dalam negeri. Misalnya, dengan menonjolkan keindahan alam, kekayaan budaya, dan keramahan penduduk lokal di destinasi lain, seperti Toba, Bali, Lombok, Solo, Yogyakarta, Likupang, dan Labuan Bajo.
“Indonesia dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan mempromosikan destinasi alternatif yang aman dan menarik bagi wisatawan internasional,” kata Taufan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/4/2024).