Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta PT Pertamina (Persero) untuk mengembangkan prospek minyak Buton, lapangan lepas pantai di Sulawesi Tenggara.
Arifin menuturkan, prospek Buton diperkirakan mengandung potensi minyak mencapai 5 miliar barel. Prospek itu diidentifikasi setelah Kementerian ESDM mendorong pemetaan geoseismik sepanjang 2019 sampai 2020 lalu.
“Jadi ini kita lagi dorong Pertamina untuk segera mengembangkan Lapangan Buton,” kata Arifin di Kantor Ditjen Migas, Jakarta, Jumat (19/4/2024).
Arifin mengatakan, kementeriannya tengah mendorong monetisasi prospek minyak itu untuk menopang lifting domestik yang terus susut beberapa tahun terakhir.
Menurut dia, monetisasi prospek Buton sekitar 20% telah mampu menghasilkan minyak sekitar 1 miliar barel.
“Kita harus dorong supaya ini bisa jalan, buat investor yang penting rate of return-nya masuk,” tuturnya.
Baca Juga
Seperti diberitakan sebelumnya, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) makin agresif melakukan penjaringan potensi lapangan migas jumbo atau big fish di sejumlah open area kawasan Indonesia timur.
PHE intensif melakukan joint-study Cekungan Seram dan cekungan lainnya bersama dengan raksasa migas Malaysia Petroliam Nasional Berhad atau Petronas.
Sebelumnya, Corporate Secretary Pertamina Hulu Energi Arya Dwi Paramita mengatakan, perseroan telah menjajaki empat lapangan terbuka di Indonesia timur, seperti Lapangan Bali-Lombok, Manui, Seram, dan Buton.
“Tantangan eksplorasi saat ini adalah ekspansi di new frontier area, pencarian big fish sumber daya migas, serta mengakselerasi pengembangannya hingga dapat diproduksikan,” kata Arya saat dihubungi, Jumat (28/7/2023).
Arya mengatakan, PHE turut melakukan penjajakan mitra strategis untuk menjaga keekonomian dari upaya eksplorasi lapangan berisiko di wilayah timur tersebut.
Dia berharap hasil eksplorasi awal itu dapat menjaring beberapa lapangan prospektif untuk menjaga penurunan alamiah aset-aset lapangan yang terbilang tua saat ini di bagian barat.
Berdasarkan data yang dihimpun SKK Migas per 1 Januari 2022, terdapat puluhan cekungan dengan potensi sumber daya minyak mencapai 23,6 BBO dan gas mencapai 271,4 Tcf yang belum tereksplorasi.
Di sisi lain, potensi kondensat diproyeksikan mencapai 955,17 MMSTB dan sumber daya yang terasosiasi dengan gas sebesar 53,12 Bscf.
Adapun, tiga potensi cekungan dengan kandungan minyak tinggi di antaranya terdapat di Sumatra Selatan (3,5 BBO), Sumatra Utara (2,7 BBO), dan Jawa Timur (2,7 BBO).
Sementara itu, terdapat tiga potensi cekungan dengan kandungan gas tinggi yang tersebar di Bintuni (72,7 Tcf), Sumatra Utara (51,3 Tcf) dan Aru-Tanimbar (23,7 Tcf).