Bisnis.com, JAKARTA - PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) mencetak laba bersih sepanjang 2023 tembus Rp2,07 triliun. Hal itu salah satunya ditopang oleh pendapatan usaha yang mengalami pertumbuhan.
Direktur Operasional dan Keuangan PT SMI, Darwin Trisna Djajawinata, menuturkan bahwa kinerja bottom line perusahaan dipastikan berada dalam tren positif meskipun laba bersih sedikit mengalami perlambatan dibandingkan dengan posisi tahun 2022 yang mencapai Rp2,16 triliun.
"Memang laba tahun 2023 ada agak sedikit turun, tapi bukan turun sebetulnya soalnya laba komprehensif kita naik 11% [menjadi Rp2,31 triliun]," jelas Darwin dalam konferensi pers, dikutip Kamis (28/3/2024).
Secara lebih rinci, perlambatan laba bersih perseroan itu disebabkan oleh tak adanya efisiensi operasional jalan tol di sepanjang 2023. Sementara, pada 2022 lalu laba bersih SMI terkerek karena melakukan divestasi dari kepemilikan saham di Jalan Tol Semarang - Batang yang memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp300 miliar.
Sementara itu, mengacu pada laporan keuangan perseroan, kinerja top line PT SMI memang terpantau mengalami pertumbuhan. Hal itu tercermin dari pendapatan perseroan melonjak sebesar 22,8% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada tahun lalu menjadi Rp 7,6 triliun dari Rp 6,2 triliun pada 2022.
Gross income perseroan di sepanjang 2023 juga tercatat naik 21,4% yoy dari posisi Rp 3,1 triliun di 2022 menjadi 3,8 di tahun 2023.
Baca Juga
Selain itu, pada 2023 aktivitas pembiayaan dan investasi PT SMI, telah berkontribusi pada pembangunan proyek infrastruktur senilai Rp727,3 triliun.
Adapun, komitmen pembiayaan di sepanjang tahun lalu tembus Rp137,7 triliun. Sedangkan, angka outstanding pembiayaan dan investasi adalah senilai Rp91,3 triliun.
Manajemen PT SMI juga melaporkan, gross disbursement sepanjang 2023 mencapai Rp15,3 triliun, yang terdiri dari disbursement ke Badan Usaha senilai Rp15 triliun dan ke Pemerintah Daerah sebesar Rp255 miliar.
Seiring dengan hal itu, Direktur Utama PT SMI, Edwin Syahruzad, menegaskan pada 2024 pihaknya tetap berkomitmen untuk menjaga konsistensi pertumbuhan dan meningkatkan kinerjanya.
“Rencana Jangka Panjang Perusahaan 2024-2028 baru mendapat persetujuan dari para pemegang saham. Berdasarkan RJPP, PT SMI akan meningkatkan portofolio pada sektor-sektor ekspansi dan terdepan misalnya air, kesehatan, dan pengelolaan sampah, yang dianggap sebagai underserved sectors namun sebenarnya memiliki dampak sosial-ekonomi yang tinggi”, ujar Edwin.
Selain itu, PT SMI juga akan menguatkan transformasi publik melalui program loan, melakukan strategi pembiayaan publik dengan klasterisasi, serta penguatan kapasitas riset melalui SMI Institute.
Dalam hal transisi energi, perseroan akan menguatkan peran sebagai Energy Transition Mechanism Country Platform Manager. PT SMI juga tengah mempersiapkan pembentukan Trust Fund, yang telah dimulai sejak tahun 2023 dengan diterbitkannya UU P2SK. Pembentukan Trust Fund ini bertujuan untuk mengelola dana hibah dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Di samping itu, PT SMI juga akan berperan aktif dalam mendukung percepatan penyediaan Infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN), salah satunya dengan melalui skema KPBU Unsolicited.