Bisnis.com, JAKARTA - PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) mengungkap Jalan Tol Bogor - Ciawi - Sukabumi atau Bocimi dapat tersambung penuh dan mulai beroperasi secara komersial pada 2026.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama PT SMI, Edwin Syahruzad, yang menyebut pihaknya berkomitmen untuk melanjutkan injeksi permodalan PT Trans Jabar Tol (TJT) hingga Rp1,5 triliun guna mendukung percepatan pembangunan Tol Bocimi.
"Target komersial 2026, kalau semakin cepat ya semakin bagus. Tapi kan memang ada masalah teknis ada lahan yang harus dibebaskan lalu ada masalah koordinasi juga," jelas Edwin dalam konferensi pers, dikutip Kamis (28/3/2024).
Secara lebih rinci Edwin menjelaskan, pihaknya berencana untuk kembali menyuntik modal PT TJT dengan melakukan penerbitan saham baru.
Di mana, SMI hendak memperluas porsi kepemilikan saham di Tol Bocimi mencapai 55%. Perluasan kepemilikan itu nantinya akan dilakukan secara bertahap hingga 2026.
"Uang itu dibutuhkan saat konstruksi jalan. Jadi ketika konstruksinya dimulai atau pas lahannya sudah bebas itu baru penerbitan saham dilakukan dan ujungnya porsi kita sampai 55%. Nanti penerbitan sahamnya dilakukan bertahap sampai 2026," tambah Edwin.
Baca Juga
Sebagai informasi, sebelumnya PT SMI resmi masuk sebagai pemegang saham di PT TJT selaku badan usaha jalan tol (BUJT) Tol Bocimi pada 25 Januari 2024.
Dalam laporannya, PT SMI masuk sebagai pemegang saham PT TJT dengan mengakuisisi sebesar 25% saham milik PT Waskita Toll Road (WTR) dengan nilai mencapai Rp755 miliar.
Dengan masuknya PT SMI sebagai pemegang saham, maka PT TJT kini dimiliki oleh PT WTR (74,99%), PT SMI (25%), dan Koperasi Waskita (0,01%).
Di samping itu, untuk mendukung kelancaran konstruksi Tol Bocimi, PT TJT juga dilaporkan telah meraih kredit sindikasi senilai Rp3,4 triliun dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan SMI.