Bisnis.com, JAKARTA - Perundingan Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement atau IEAEU FTA memasuki putaran ke-4. Kementerian Perdagangan (Kemendag) ungkap progresnya.
Direktur Perundingan Bilateral Kemendag, Johni Martha membeberkan bahwa dalam perundingan IEAEU FTA ke-4 terdapat 13 isu yang dibahas.
Secara terperinci, dia menyebut isu tersebut antara lain penyelesaian sengketa, perdagangan barang, perdagangan elektronik, ketentuan hukum dan isu kelembagaan, pengamanan perdagangan, kerja sama, serta ketentuan asal barang dan standar, transparansi, ketentuan institusi, ketentuan umum, peraturan teknis, dan prosedur penilaian kesesuaian. Selain itu isu persaingan usaha serta sanitari dan fitosanitari dibahas secara daring.
Adapun perundingan IEAEU FTA tersebut berlangsung selama 18 - 20 Maret 2024 di Yerevan, Armenia. Sejumlah negara di Eurasia yang masuk dalam FTA tersebut antara lain, Armenia, Belarus, Federasi Rusia, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan.
"Perundingan IEAEU FTA menunjukkan hasil yang positif. Kedua tim perundingan mampu menjaga momentum positif sejak perundingan putaran pertama," ujar Johni dalam siaran pers, dikutip Jumat (22/3/2024).
Johni pun mengatakan, pada putaran ke-4 perundingan berhasil dicapai kesepakatan mengenai bab standar, peraturan teknis dan prosedur penilaian kesesuaian, serta bab transparansi. Selain itu, kata Johni, perkembangan substantial juga terlihat pada ketentuan asal barang perdagangan elektronik, kerja sama, pengamanan perdagangan, penyelesaian sengketa, ketentuan hukum, dan isu kelembagaan.
Baca Juga
Sementara dari sisi akses pasar barang, baik pihak Indonesia maupun Eurasia juga telah menyusun rencana untuk menyelesaikan pembahasannya, termasuk pertukaran daftar penawaran ke-2 dalam waktu dekat.
Adapun, pada perundingan sebelumnya, Indonesia dan Eurasia telah menyelesaikan bab administrasi kepabeanan dan fasilitas perdagangan, serta bab hak kekayaan intelktual.
Lebih lanjut, Johni berujar bahwa perundingan putaran ke-5 dijadwalkan berlangsung di Indonesia pada Juli 2024. Dia pun optimistis perundingan IEAEU FTA tersebut dapat rampung tahun ini sesuai target yang ditetapkan.
"Dengan menjalin hubungan perdagangan yang lebih erat dengan negara-negara di luar Asia dan Eropa Barat, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada pasar-pasar tradisional," kata Johni.
Kemendag mencatat, total perdagangan Indonesia dengan Eurasia mencapai US$3,8 miliar pada 2023. Nilai itu turun 12,8% year-on-year (YoY). Adapun eskpor Indonesia ke Eurasia pada 2023 tercatat US$1,1 miliar, sementara nilai impor Indonesia dari Eurasia sebesar US$2,7 miliar.
Sejumlah produk andalan Indonesia yang diekspor ke Eurasia antara lain minyak kelapa sawit, perangkat televisi dan mesin peralatan listrik. Sementara produk impor dari Eurasia yakni batu bara, pupuk, produk setengah jadi besi baja bukan paduan dan gandum.