Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah sektor seperti transisi digital hingga rantai nilai atau value chain akan menjadi fokus Uni Eropa dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau Asean dalam merancang perjanjian perdagangan bebas atau free trade agreement (FTA) antara kedua organisasi regional tersebut.
Duta Besar Uni Eropa untuk Asean, Sujiro Seam, menuturkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk merampungkan kesepakatan dagang dengan Asean. Menurutnya, penyelesaian perjanjian dagang regional tersebut menjadi salah satu tujuan jangka panjang Uni Eropa.
Seam mengatakan, kedua pihak akan berfokus pada tiga isu yang menjadi kepentingan bersama, yakni transisi digital, transisi hijau, serta rantai nilai (value chain).
"Pembicaraan terkait tiga topik ini dilakukan melalui dialog pejabat senior antara kedua organisasi serta dalam konsultasi pada Menteri Ekonomi Asean dengan Komisioner Perdagangan Uni Eropa," ujar Seam dalam EU's New Year Media Gathering di Jakarta pada Kamis (16/1/2025).
Dia mengatakan, penyelesaian perjanjian perdagangan bebas antara Uni Eropa dan Asean akan membutuhkan waktu cukup lama. Pasalnya, Uni Eropa harus terlebih dulu menyelesaikan kesepakatan dengan negara-negara secara individu sebelum masuk ke tahap negosiasi secara regional.
"Perjanjian perdagangan bebas bilateral merupakan landasan menuju kerja sama antarwilayah," lanjutnya.
Baca Juga
Dia mengatakan, sejauh ini Uni Eropa telah merampungkan perjanjian perdagangan bebas dengan dua negara Asean, yakni Singapura dan Vietnam. Sementara itu, Uni Eropa juga tengah bernegosiasi dengan Indonesia, Thailand, Brunei Darussalam, dan FIlipina. Uni Eropa juga berharap dapat memulai kembali perundingan dengan Malaysia setelah terhenti pada 2012 lalu.
Adapun, Seam mengatakan Myanmar, Kamboja, dan Laos masih memiliki akses bebas serta bebas kuota dan bea ke pasar Uni Eropa karena status mereka sebagai negara kurang berkembang.
"Oleh karena itu, Uni Eropa menilai urgensi untuk memiliki perjanjian perdagangan bebas bilateral dengan ketiga negara tersebut tidak begitu tinggi," kata Seam.
Mengutip data European Commission, Asean secara keseluruhan merupakan mitra dagang terbesar ketiga Uni Eropa di luar Eropa setelah China dan AS. Tercatat, perdagangan barang antara kedua pihak mencapai sekitar 252,5 miliar euro pada 2023. Sementara itu, perdagangan bilateral di bidang jasa mencapai 126,1 miliar euro pada 2022.
Uni Eropa merupakan mitra dagang terbesar ketiga Asean, juga setelah China dan AS, yang mencakup 8% dari perdagangan Asean.
Uni Eropa juga merupakan investor terbesar ketiga di negara-negara Asean. Tercatat, Penanaman modal asing atau foreign direct investment ke Asean mencapai 400,1 miliar euro pada 2022. Meskipun merupakan fenomena yang lebih baru, investasi Asean di Eropa juga telah tumbuh dengan stabil hingga mencapai lebih dari 195,6 miliar euro pada 2021.
Ekspor utama Uni Eropa ke Asean adalah produk kimia, mesin, dan peralatan transportasi. Sementara itu, impor utama dari Asean ke Uni Eropa adalah mesin dan peralatan transportasi, produk pertanian, dan barang manufaktur lainnya.