Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Dagang RI ke Negara Teluk Defisit, Perundingan IGCC FTA Dimulai

Mendag Zulkifli Hasan menargetkan perundingan Indonesia Gulf Cooperation Council Free Trade Agreement/IGCC FTA bisa rampung 2026.
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) menargetkan perundingan perdagangan bebas Indonesia dengan negara-negara teluk (Indonesia Gulf Cooperation Council Free Trade Agreement/IGCC FTA) bisa rampung dalam dua tahun.

Adapun, perundingan IGCC-FTA resmi diluncurkan melalui penandatanganan Joint Statement on The Launching of The Negotiation antara Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) dengan Sekretaris Jenderal GCC Jasem Mohamed Albudaiwi hari ini, Rabu 31 Juli 2024 di Kantor Kementerian Perdagangan.

Zulhas menyebut nilai perdagangan Indonesia dengan negara-negara teluk pada 2023 mencapai US$15,7 miliar. Namun, Indonesia masih mengalami defisit nilai perdagangan dengan negara-negara teluk hingga US$3,5 miliar dengan rincian nilai ekspor US$6,1 miliar dan impor US$9,6 miliar.

Menurut Zulhas, tingginya defisit nilai perdagangan Indonesia terhadap GCC disebabkan karena kurang bervariasinya komoditas yang diperdagangkan ke negara-negara teluk itu.

Indonesia disebut lebih dominan mengandalkan perdagangan sektor jasa tenaga kerja, sedangkan perdagangan barang masih rendah lantaran adanya sederet hambatan seperti standar yang berbeda hingga tidak adanya perjanjian perdagangan yang mengikat kedua pihak.

"Defisit kita karena selama ini kita dengan GCC itu urusannya domestic worker, haji, umrah. Enggak naik-naik pangkat kita sudah 0 tahun gitu terus," ujar Zulhas saat ditemui di Kemendag, Rabu (31/7/2024).

Dengan dimulainya perundingan IGCC FTA diharapkan dapat mendongkrak dan memperluas ekspor Indonesia ke wilayah Timur Tengah termasuk anggota GCC yang terdiri dari Arab Saudi, Qatar, Uni Arab Emirates, Bahrain, Oman, dan Kuwait.

Dia pun membeberkan putaran pertama perundingan IGCC FTA direncanakan bakal dimulai pada September 2024. Kedua pihak bakal mendatangkan para pelaku usaha untuk merundingkan kepentingan dalam perdagangan dan investasi.

Zulhas yang juga merupakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) mengeklaim, dimulainya perundingan IGCC FTA merupakan buah dari perjuangan dia setelah lima kali lawatan ke negara-negara Teluk. Alih-alih CEPA, Zulhas menilai FTA bisa menjadi langkah awal yang baik untuk mempererat kerja sama dagang Indonesia dengan GCC.

Dia pun menargetkan perundingan IGCC FTA akan rampung dalam dua tahun mendatang atau sekitar 2026.

"FTA dulu, FTA aja kalau bisa sudah bagus. Mudah-mudahan dua tahun kelar [perundingan IGCC FTA]," ucap Zulhas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper