Bisnis.com, JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) bakal terus memaksimalkan peluang ekspor batu bara ke beberapa negara yang memiliki potensi tinggi.
Corporate Secretary PTBA Niko Chandra mengatakan bahwa selain melihat peluang ekspor ke beberapa negara lain, pihaknya juga memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri.
“Kami akan memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor ke sejumlah negara yang memiliki prospek pertumbuhan yang tinggi, baik pasar existing maupun pasar-pasar baru,” kata Niko kepada Bisnis dikutip, Rabu (20/3/2024).
Niko mengatakan bahwa perseroan saat ini memiliki beragam opsi tujuan ekspor di luar pasar China. Perseroan tidak ingin hanya terpaku ke satu pasar ekspor saja.
Terlebih, beberapa laporan mengatakan bahwa permintaan impor batu bara oleh China diperkirakan akan stagnan atau sedikit menurun pada 2024.
“Tercatat ada beberapa pasar baru yang berhasil dioptimalkan pada 2023, di antaranya adalah Vietnam, Filipina, Brunei Darussalam, hingga Bangladesh,” ujar Niko.
Baca Juga
Adapun, mayoritas penjualan eskpor batu bara PTBA pada 2023 adalah ke pasar India sebesar 14%. Selanjutnya, Korea Selatan 8%, China 7%, Kamboja 3%, dan negara lainnya 10%. PTBA juga memiliki sejumlah konsumen dari negara-negara Eropa.
Sementara itu, PTBA menargetkan produksi batu bara sebesar 41,3 juta ton sepanjang tahun 2024. Niko mengatakan perseroan melakukan perencanaan dengan mencermati perkembangan pasar terkini dan mengantisipasi berbagai faktor yang dinamis.
"Pada 2024, PTBA menargetkan produksi batu bara sebesar 41,3 juta ton, penjualan 43,1 juta ton, serta angkutan 33,7 juta ton," kata Niko dalam keterangan resminya, Jumat (8/3/2024).
Sepanjang 2023, PTBA memproduksi batu bara sebesar 41,9 juta ton, tumbuh 13% dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 37,1 juta ton. Capaian produksi ini melampaui target sebesar 41 juta ton yang ditetapkan awal 2023.
Kenaikan produksi ini diikuti dengan peningkatan volume penjualan batu bara menjadi 37 juta ton, naik 17% dibanding tahun sebelumnya. PTBA juga mencatatkan penjualan ekspor sebesar 15,6 juta ton, atau naik 25% dibanding tahun 2022.
Sementara itu, penjualan domestik tercatat sebesar 21,4 juta ton atau tumbuh 12% secara tahunan.