Bisnis.com, SANGATTA - Anak usaha PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), PT Kaltim Prima Coal (KPC), menargetkan produksi batu bara mencapai level 53,5 juta ton per tahun hingga 2026.
Chief Operating Officer KPC Hendro Ichwanto menjelaskan, angka tersebut sudah disetujui oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) lewat rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) 2024-2026.
"Tahun ini kita di 53,5 juta ton. Sama [2025 dan 2026 produksinya], flat [datar] 53,5 juta," ungkap Hendro di kawasan KPC, Sangatta, Kutai Timur, Kamis (21/3/2024).
Menurutnya, rencana produksi tersebut tidak mengalami perubahan dibandingkan target tahun lalu. Meski demikian, realisasi produksi pada 2023 mencapai 54 juta ton atau lebih 500.000 ton dari target.
Lebih lanjut, Hendro menuturkan, produksi batu bara KPC untuk kuartal I/2024 diproyeksikan mencapai 14,5 juta ton.
Hendro mengatakan, proyeksi produksi kuartal I/2024 itu lebih tinggi dibandingkan kuartal I/2023 karena cuaca tahun lalu cenderung basah. Dia mengungkapkan, cuaca memang jadi faktor paling penentu dalam produksi batu bara.
Baca Juga
"Karena kita di daerah tropis kan, kita nggak bisa kontrol, dan belum ada teknologi yang cukup ekonomis lah untuk ngontrol cuaca tiap hari. Tergantung cuaca. Tapi kita kan prepare [bersiap] ya, kalau di tambang itu kan ada sistem watering-nya [pembahasan]," tutupnya.
Sebelumnya, Kementerian ESDM telah menyetujui 587 permohonan RKAB sektor batu bara. Plt Dirjen Mineral dan Batu Bara (Minerba) Bambang Suswantono mengatakan, persetujuan tersebut merupakan hasil penyaringan dari 883 permohonan.
Dari 587 permohonan RKAB yang disetujui, Bambang mengungkapkan, rencana produksi batu bara dalam 3 tahun mendatang berada di level 900 juta ton.
“Total tonase batu bara untuk tahun 2024 adalah sebesar 922,14 juta ton, tahun 2025 sebesar 917,16 juta ton, dan untuk tahun 2026 sebesar 902,97 juta ton,” papar Bambang saat rapat dengan Komisi VII DPR, Selasa (19/3/2024).