Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usul Istilah Swasembada Pangan Diubah, Ombudsman: Kita Perlu Impor

Keputusan pemerintah untuk melakukan importasi beras tidak akan diperdebatkan, tidak disalahkan, dan tidak menjadi area hujatan.
Buruh pelabuhan menurunkan beras impor asal Vietnam dari kapal kargo di Pelabuhan Malahayati, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (5/1/2023)./Antara
Buruh pelabuhan menurunkan beras impor asal Vietnam dari kapal kargo di Pelabuhan Malahayati, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (5/1/2023)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Ombudsman menilai, istilah swasembada pangan yang kerap digaungkan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) perlu diubah definisinya. Faktanya, Indonesia masih memerlukan impor.

Anggota Ombudsman Yeka Hendra Fatika menyampaikan, dengan mengubah definisi swasembada pangan, hal tersebut dapat meredam tensi politik beras yang kerap terjadi beberapa waktu lalu.

“Ombudsman mengusulkan pemerintah jangan menggunakan definisi swasembada 100%. Gunakanlah misalnya swasembada 80% atau 90%,” kata Yeka di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (15/3/2024).

Melalui istilah ini, keputusan pemerintah untuk melakukan importasi beras tidak akan diperdebatkan, tidak disalahkan, dan tidak menjadi area hujatan.

Kemudian, dengan adanya perubahan definisi swasembada pangan ini, pemerintah dapat melakukan perencanaan impor jangka panjang. Hal tersebut menurut Yeka dapat memudahkan Perum Bulog dalam melakukan penugasan pemerintah. Kemudian di saat yang bersamaan, pemerintah mulai melakukan pembenahan produksi dalam negeri.

“Terima saja kenyataannya kita itu perlu impor,” ujarnya. 

Berdasarkan data BPS, impor beras sepanjang 2023 mencapai 3,06 juta, tertinggi dalam lima tahun terakhir. Hal tersebut diungkapkan Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Senin (15/1/2024). 

“Selama 5 tahun terakhir, impor beras di 2023 merupakan yang terbesar, yakni sebanyak 3,06 juta ton,” kata Pudji, Senin (15/1/2024).

Sementara itu, hingga Februari 2024 BPS mencatat sebanyak 880.820 ton beras impor telah membanjiri Indonesia dengan nilai sebesar US$564,61 juta.

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Andi Amran Sulaiman sebelumnya mematok target swasembada pangan dalam dua hingga tahun mendatang, utamanya untuk komoditas padi, jagung, dan bawang merah.

Caranya adalah dengan menggenjot produksi pertanian dalam negeri, sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo usai melantik Amran di Istana Merdeka pada Oktober 2023.

“Semua program yang baik akan kita lanjutkan. Kita sudah pernah swasembada dan harus kita capai kembali,” ujar Amran beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper