Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukan China, Ini Negara Penyumbang Surplus Neraca Dagang Terbesar RI

BPS mengungkapkan tiga negara yang mencatatkan surplus neraca perdagangan dengan Indonesia pada Februari 2024.
Truk dan kontainer berderet di Terminal Kontainer IPC, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada Jumat (10/12/2021). - Bloomberg/Dimas Ardian
Truk dan kontainer berderet di Terminal Kontainer IPC, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada Jumat (10/12/2021). - Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan tiga negara yang mencatatkan surplus neraca perdagangan dengan Indonesia pada Februari 2024. Surplus terbesar berasal dari Amerika Serikat, bukan China. 

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar, menyampaikan, Amerika Serikat mencatatkan surplus perdagangan terbesar yakni US$1,44 miliar pada Februari 2024.

Jumlah tersebut meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$1,21 miliar, maupun Februari 2023 sebesar US$1,32 miliar.

“Surplus terbesar yang kita perdagangkan dengan Amerika Serikat terutama disumbang oleh kelompok komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya HS85, pakaian dan aksesoris bukan rajutan dalam HS62, serta alas kaki HS64,” kata Amalia dalam Rilis BPS, Jumat (15/3/2024).

Di posisi selanjutnya, India mencatatkan surplus sebesar US$1,15 miliar. Jumlah tersebut turun dibandingkan Januari 2024 yang tercatat mencapai US$1,38 miliar. 

Kendati begitu, jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai tersebut meningkat, dimana pada Februari 2023 tercatat sebesar US$1,08 miliar.

Posisi ketiga dalam daftar ini ditempati oleh Filipina. BPS mencatat, Filipina menyumbang surplus sebesar US$627,8 juta pada Februari 2024 atau turun dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat US$629,2 juta.

Sementara itu, Indonesia juga mengalami defisit perdagangan dengan beberapa negara. Tiga negara dengan defisit terdalam yaitu China, Thailand, dan Singapura.

Amalia menuturkan, China kembali mencatatkan defisit sebesar US$1,86 miliar pada Februari 2024, setelah sebelumnya sempat defisit US$1,38 miliar pada Januari 2024.

Defisit terdalam yang dialami dengan China ini tercatat pada kelompok barang mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya HS84, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya HS85, dan plastik dan barang dari plastik HS39.

Selain China, Indonesia juga mencatatkan defisit dengan Thailand dan Singapura. Secara terperinci, Thailand mencatatkan defisit sebesar US%0,55 miliar dan Singapura sebesar US$0,32 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper