Bisnis.com, JAKARTA — Raksasa migas Inggris, bp menargetkan produksi 176 kargo gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) tahun ini dari Kilang LNG Tangguh di Teluk Bintuni, Papua Barat. Adapun, 54,4 kargo di antaranya diambil dari Train 3.
bp VP Indonesia & Managing Counsel Asia Pacific Hardi Hanafiah mengatakan, pihaknya tengah meningkatkan kapasitas atau ramp up produksi dari Train 1, 2, dan 3 Tangguh setelah melewati masa perawatan besar sejumlah fasilitas pendukung kilang tahun lalu.
“Kami sedang ramp up produksi, untuk produksi penuh saat ini ada di angka 76%, mudah-mudahan tidak lama lagi bisa mencapai full rate 100%,” kata Hardi saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta, Rabu (13/3/2024).
Di sisi lain, Hardi menggarisbawahi, saat ini kapasitas produksi khusus untuk Train 3 telah menyentuh di level 83%. Dia menargetkan Train 3 dapat beroperasi penuh pada tahun ini untuk mendukung rencana produksi LNG sebesar 176 kargo tahun ini.
“Proses full rate masih kami lakukan bertahap agar tidak bertabrakan dengan full rate Train 2,” kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan Indonesia telah memiliki infrastruktur pengembangan LNG terbesar yang berlokasi di lapangan gas Tangguh, Teluk Bintuni, Papua Barat.
Baca Juga
Hal ini dia sampaikan saat meresmikan Proyek Strategis Nasional (PSN) Tangguh Train 3, di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, pada hari ini, Jumat (24/11/2023).
“Proyek tangguh Train 3 ini dibangun dengan investasi US$4,83 miliar atau Rp72,45 triliun dan proyek ini akan meningkatkan kapasitas produksi tahunan tanggung LNG menjadi 11,4 juta ton per tahunnya dan berkontribusi signifikan untuk mendukung target produksi gas 12 standar kaki kubik per hari pada 2030,” ujarnya dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (24/11/2023).