Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendag Klaim Pasar Tanah Abang Ramai Lagi, Respons Pedagang Tak Terduga

Mendag Zulhas mengeklaim Pasar Tanah Abang sudah mulai ramai saat Ramadan.
Suasana di Tanah Abang. /Bisnis.com - Crysania Suhartanto
Suasana di Tanah Abang. /Bisnis.com - Crysania Suhartanto

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengeklaim Pasar Tanah Abang sudah mulai ramai saat Ramadan.

Dalam kunjungannya di pusat grosir terbesar di Indonesia itu, Zulhas menyambangi sejumlah lapak pedagang, mulai dari gamis, kaos, kemeja, batik, baju muslim pria dan kerudung. Menurutnya, Pasar Tanah Abang kini sudah lebih ramai dari hari-hari sebelumnya.

"Kita lihat tadi walaupun ini masih pagi, tapi sudah ramai dan ini hari Kamis, biasanya kalau Jumat-Minggu itu lebih ramai lagi," ujar Zulhas di Pasar Tanah Abang Blok A, Kamis (14/3/2024).

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu pun menilai, mulai ramainya kunjungan di Pasar Tanah Abang sebagai tanda mulai bergeliat kembali perekonomian masyarakat. Dia pun menyebut pakaian di Tanah Abang memiliki model dan kualitas yang bagus dengan harga yang terjangkau.

"Ini menandakan geliat ekonomi kita alhamdulillah masih di atas rata-rata. Kalau pertumbuhannya [ekonomi] 5% ke atas, nampak suasananya di pasar," tuturnya.

Klaim Zulhas yang menyebut Pasar Tanah Abang mulai ramai lagi tidak sepenuhnya benar. Menurut pengakuan Fadhil, salah seorang pedagang pakaian batik di Blok A mengatakan bahwa Pasar Tanah Abang tidak pernah kembali ramai seperti sedia kala sebelum pandemi Covid-19.

"Setelah Covid-19 hancur semua, makanya kalau ada yang bilang Tanah Abang itu ramai, saya noticed," ujarnya.

Bahkan, menurutnya lapak-lapak di lantai-lantai atas cenderung lebih sepi dari lantai dasar. Selain Covid-19, pedagang juga mengeluhkan adanya penjualan yang murah di platform online atau e-commerce.

Fadhil mengatakan, keberadaan TikTok Shop dan kawan-kawannya telah menghancurkan harga pasaran produk pakaian di Tanah Abang. Pedagang kesulitan bersaing dengan harga yang ditawarkan di e-commerce. Misalnya, untuk kemeja batik paling murah dijual Fadhil di lapaknya Rp50.000 per potong, sementara di marketplace harganya Rp25.000 per potong.

"Kita bayar toko, pegawai, sedangkan online tidak bayar toko tapi harga dibanting, jadi persaingan ya enggak imbang," ucapnya.

Selain itu, Toni pedagang gamis di Blok A Tanah Abang mengaku pengunjung di awal Ramadan saat ini tidak terlalu ramai. Dia memprediksi peningkatan penjualan akan terjadi di hari-hari jelang hari raya Idulfitiri.

Tokonya yang berada di depan lobi masuk gedung Blok A Tanah Abang membuat Toni optimistis dagangannya bisa laris. Namun, dia meragukan untuk kunjungan pembeli di lapak-lapak lainnya yang berlokasi kurang strategis.

"Kalau untuk di sini ya agak ramai, tapi kalau untuk di dalem kurang tau karena ini pintu paling depan ya lumayan," jelasnya.

Begitu pun dengan pantauan Bisnis.com, keramaian di Pasar Tanah Abang masih cenderung terjadi di sebagian toko. Sebagian besar lainnya masih terpantau sepi. Lalu-lalang pembeli di antara lorong-lorong pasar pun masih terlihat longgar.

Menyitir Survei Konsumen Bank Indonesia (BI), Indeks Keyakninan Konsumen (IKK) pada Februari 2024 tercatat sebesar 123,1 mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 125,0.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper