Bisnis.com, JAKARTA - Calon presiden (capres) Prabowo Subianto optimistis Indonesia bisa mandiri pangan dan menjadi eksportir pangan menyusul jejak India dan China.
Prabowo yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) ini mengatakan, Indonesia dalam tiga tahun ke depan akan mandiri pangan atau swasembada pangan. Sementara dalam waktu empat tahun ke depan, Indonesia ditargetkan dapat mengekspor pangan.
“Dalam tiga tahun kita akan mandiri [pangan]. Setelah empat tahun, kita akan mengekspor pangan,” kata Prabowo dalam Mandiri Investment Forum (MIF) di Hotel Fairmont, Selasa (5/3/2024).
Diakui Prabowo, terdapat sejumlah tantangan untuk mencapai hal tersebut. Kendati begitu, dia meyakini Indonesia mampu mencukupi kebutuhan pangan nasional dengan cepat.
Untuk sampai pada posisi itu, Prabowo menyebut Indonesia perlu belajar dari banyak negara seperti China dan India. Dia menuturkan, China sangat baik dalam mengentaskan kemiskinan di negaranya, sedang India sukses menjadi salah satu eksportir makanan terbesar di dunia.
“Kita harus belajar dari praktik terbaik India dan China,” ujarnya.
Baca Juga
Sebelum Prabowo, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, sempat melontarkan pernyataan serupa, kala dirinya kembali dilantik sebagai Mentan.
Usai dilantik pada Oktober 2023, Amran optimistis dapat membawa Indonesia swasembada pangan dalam dua hingga tahun ke depan, seperti yang pernah dilakukan pada 2017 dan 2021.
“Bisa. Percaya deh ini berubah, semudah membalikan telapak tangan,” ujar Amran kepada awak media di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan) usai dilantik menjadi Menteri Pertanian Rabu (25/10/2023).
Namun hingga saat ini, Indonesia masih melakukan jor-joran impor pangan, misalnya beras. Sebagaimana diketahui, pemerintah pada tahun ini kembali menambah kuota impor beras sebanyak 1,6 juta ton sehingga total beras yang didatangkan dari luar negeri menjadi 3,6 juta ton beras.
Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, kala itu mengungkapkan, minimnya produksi beras dalam negeri akibat masa tanam yang terlambat membuat pemerintah memutuskan untuk menambah kuota impor beras tahun ini.
“Tahun ini 2 juta [ton impor beras] dan 1,6 juta. Hampir 3,6 juta [ton],” kata Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan usai meninjau Pasar Klender, Jakarta Timur, Senin (26/2/2024).