Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan penyebab menurunnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada Januari 2024.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama, Nia Niscaya, menyampaikan, menurunnya tingkat kunjungan Wisman di Januari 2024 merupakan faktor musiman. Pasalnya, wisman sudah menghabiskan masa liburan pada masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) dan kembali lagi ke rutinitas setelah liburan.
“Ini seasonality, jadi di industri pariwisata ini memang mengenal musiman dan Januari memang season-nya turun,” kata Nia dalam konferensi pers di Kantor Kemenparekraf, Senin (4/3/2024).
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, jumlah wisman yang datang ke Indonesia mencapai 927.750 kunjungan pada Januari 2024. Jumlah tersebut turun 18,94% (month-on-month/mtm) dibandingkan Desember 2023 yang tercatat sebanyak 1,14 juta kunjungan.
Kendati begitu, secara tahunan, tingkat kunjungan wisman meningkat 16,19% (year-on-year/yoy) pada Januari 2024. Bahkan menjadi yang tertinggi pasca Covid-19.
Kunjungan wisman pada Januari 2021 tercatat sebanyak 126.520 kunjungan. Jumlah tersebut merosot dibandingkan Januari 2020 yang tercatat mencapai 1,29 juta kunjungan, mengingat Indonesia kala itu dilanda pandemi Covid-19.
Baca Juga
Tingkat kunjungan wisman naik tipis di level 121.160 pada Januari 2022. Lalu, tingkat kunjungan melonjak naik menjadi 798.470 kunjungan pada Januari 2023, seiring meredanya pandemi Covid-19.
“Jumlah kunjungan wisman di Januari 2024 ini merupakan capaian tertinggi di bulan Januari selama 4 tahun terakhir,” kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah dalam Rilis BPS, Jumat (1/3/2024).
Capaian tersebut juga sudah bergerak mendekati capaian di Januari 2019 yang tercatat sebanyak 1,29 juta kunjungan.
Merespons hal tersebut, Nia menyebut bahwa pariwisata Indonesia sudah berada pada jalur pemulihan. Dia juga meyakini, target wisman yang dipatok sebanyak 14,3 juta kunjungan di 2024 dapat tercapai.
Kendati begitu, Nia melihat sejumlah tantangan dalam menarik minat wisman untuk berwisata ke Indonesia. Salah satunya, menjaga situasi dalam negeri agar aman dan kondusif.
“Jadi suhu harus dijaga karena pariwisata itu trust, keamanan,” pungkasnya.