Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Kejar Target 14,3 Juta Kunjungan Wisman di 2024

Kemenparekraf optimistis mampu mencapai target 14,3 juta kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman pada 2024,
Turis berfoto di Pulau Padar, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur pada Jumat (28/4/2023). - Bloomberg/Dimas Ardian
Turis berfoto di Pulau Padar, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur pada Jumat (28/4/2023). - Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) optimistis mampu mencapai target 14,3 juta kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman di 2024, seiring dengan capaian positif di 2023 yang tercatat melampaui target yang ditetapkan sebesar 8,5 juta.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengharapkan, total kunjungan wisman pada 2024 dapat melampaui angka sebelum pandemi.

“Jika kita bekerja dengan baik dan kita bekerja secara gotong royong, harus dengan terus berdoa, target 14,3 [juta kunjungan wisman] ini bisa kita tingkatkan dan kita punya mimpi mencapai 17 juta [kunjungan wisman di 2024],” kata Sandi dalam konferensi pers, dikutip Kamis (8/2/2024).

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, tingkat kunjungan wisman sepanjang 2023 mencapai 11,6 juta kunjungan. Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat dibanding 2022 yang tercatat sebanyak 5,88 juta kunjungan.

Kendati demikian, jumlah tersebut masih lebih rendah dibandingkan 2019 atau sebelum pandemi. Tercatat total kunjungan mencapai 16,1 juta kunjungan pada 2019.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini optimistis target di 2024 dapat tercapai mengingat saat ini tingkat pemulihan pariwisata nasional sudah mencapai 90%. Dia juga yakin, industri ini akan kembali pulih pada 2024-2025.

“Jadi sebentar lagi, tahun ini kalau nggak tahun depan sudah bisa kembali ke pre Covid,” ujarnya. 

Guna mengejar target 14,3 juta di 2024, Kemenparekraf berencana untuk meningkatkan konektivitas dengan membuka akses jalur penerbangan agar memudahkan wisman datang ke Indonesia.

Pemerintah juga akan meningkatkan keamanan, kenyamanan, kebersihan hingga kesehatan di setiap destinasi, di tengah ketatnya persaingan industri ini.

“Kalau kita bersama-sama berkolaborasi antara semua pentahelix, niscaya kita akan mencapai angka 14,3 juta dan semoga bisa direvisi menjadi 17 juta [kunjungan wisman],” ungkapnya.

Tercapainya target kunjungan wisman tidak lepas dari program-program event dan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) yang digelar sepanjang 2023. 

Ketua Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Apindo Maulana Yusran mengatakan, adanya kegiatan internasional seperti KTT Asean dan konser Coldplay beberapa waktu lalu telah mendorong pertumbuhan industri pariwisata, utamanya dalam hal kunjungan wisman.

Namun, dia menilai 2024 cukup menjadi tantangan dalam mencapai target 14,3 juta kunjungan. Pasalnya, Indonesia akan menggelar Pemilu pada 14 Februari 2024 sehingga pelaksanaan event-event yang umum dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya menjadi tidak maksimal. Belum lagi jika kegiatan Pemilu berlangsung cukup panjang, alias berlanjut ke putaran kedua.

Oleh karena itu, pemerintah perlu menciptakan daya saing mengingat negara-negara Asean tengah berlomba-lomba untuk menarik lebih banyak kunjungan wisman.

Salah satunya, dengan menciptakan regulasi yang mendukung pertumbuhan industri pariwisata, alih-alih menaikkan pajak hiburan 40%-75% yang dapat mengurangi daya saing Indonesia.

“Kita kan saat ini sedang berlomba-lomba, dikala  negara lain juga melakukan penurunan pajak. Kita harus selalu membandingkan dengan negara-negara lain, itu yang paling penting dalam menciptakan daya saing,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (8/2/2024).

Selain itu, pengembangan destinasi juga dipandang penting dalam menarik wisman ke Indonesia. Misalnya, dengan menggelar event yang berpotensi mendatangkan lebih banyak wisman, seperti konser-konser internasional. 

“Itu yang harus kita upayakan,” pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper