Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Minta Stok Beras Bulog Ditambah hingga 1,2 Juta Ton

Jokowi meminta Perum Bulog untuk meningkatkan stok beras atau cadangan beras pemerintah (CBP) minimal 1,2 juta ton.
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Perum Bulog untuk meningkatkan stok cadangan beras pemerintah atau CBP minimal 1,2 juta ton di gudang Bulog.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menyampaikan, beras menjadi perhatian utama dalam sidang kabinet yang digelar pada Senin (26/2/2024), mengingat komoditas ini menyumbang inflasi paling tinggi.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), komoditas beras pada Januari 2024 masih mengalami inflasi yakni sebesar 0,64% dengan andil sebesar 0,03%.

“Stok bulog itu harus ada minimal 1,2 juta ton, stok level terakhir adalah 800.000 ton, good in transit [barang terikirim] sekitar 500.000-600.000 ton. Jadi memang kita harus terus menjaga stok di 1,4 [juta ton],” kata Arief usai menghadiri rakornas Bapanas di Depok, Jawa Barat, Selasa (27/2/2024). 

Lebih lanjut, Arief menyampaikan, Jokowi juga menginstruksikan jajarannya untuk mengguyur beras ke ritel modern, pasar tradisional, hingga penggilingan padi guna meredam lonjakan harga beras. 

Data Panel Harga Bapanas, Selasa (27/2/2024) pukul 14.45 WIB, melaporkan, harga beras secara rata-rata nasional masih tinggi.

Tercatat harga beras premium siang ini dilaporkan naik sebesar 0,31%, menjadi Rp16.420 per kilogram, dengan harga tertinggi terjadi di Papua Pegunungan sebesar Rp24.490 per kilogram, sedangkan harga terendah terjadi di Aceh sebesar Rp14.450 per kilogram.

Sementara, harga beras medium terkerek naik sebesar 0,21% menjadi Rp14.330 per kilogram. Provinsi dengan harga beras medium tertinggi terjadi di Papua Pegunungan sebesar Rp20.980 per kilogram dan harga terendah terjadi di Papua Selatan Rp11.800 per kilogram. 

“Jadi kalau melihat harga beras yang hari ini harganya di bawah Rp13.000 [per kilogram], itu adalah beras intervensi dari pemerintah karena nggak mungkin penggiling padi bisa memproduksi beras dengan harga di bawah itu,” ungkapnya.

Pemerintah pada kesempatan itu turut membahas peningkatan produksi beras. Di antaranya, melalui penambahan anggaran subsidi sebesar Rp14 triliun pada 2024, hingga pembuatan sumur bor untuk mengairi sawah.

“Jadi kegiatan-kegiatan ini memang harus dikerjakan, harus dimulai,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper