Bisnis.com, BANDUNG — Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta Prabowo–Gibran Muhammad Arief Rosyid Hasan menegaskan bahwa Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan program pengembangan ekonomi syariah era Presiden Joko Widodo guna mewujudkan visi Indonesia Maju.
Hal itu diungkapkannya lantaran potensi ekonomi syariah di Indonesia mencapai sekitar Rp4.000 triliun. Namun, baru sekitar 10% dari potensi itu dimaksimalkan kendati investasi di sektor ekonomi dan keuangan syariah adalah yang paling menjanjikan.
“Karena ternyata masih ada 90% atau sekitar Rp3.600 triliun yang belum teroptimalkan. Jadi potensi yang sangat besar ada di fesyen, properti kemudian ada di ziswaf, dan di perbankan, salah satunya yang terbesar yang kini sudah maju yakni BSI, inshaAllah menyusul Bank Muamalat dan BTN Syariah,” kata Arief dalam Peresmian Merial Syariah Boutique Hotel dikutip, Minggu (25/2/2024).
Alhasil, Ketua Umum PB HMI Periode 2013–2015 ini menyebut, visi Indonesia Maju tak mungkin bisa diwujudkan jika ekonomi dan keuangan syariah tidak ikut bertumbuh besar.
Dirinya menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat berada di angka 6%–7% dan harapannya mencapai 10%.
Lebih lanjut, sampai saat ini pendapatan per kapita Indonesia masih di angka US$4.580 dan untuk menjadi Negara Maju harus tiga kali lipat, mencapai US$13.000.
Baca Juga
“Tidak bakal tercapai kalau ekonomi dan keuangan syariah tidak signifikan. Mengapa? Karena 87% penduduk Indonesia ini adalah Muslim,” ujar Arief.
Karena itu, Arief menekankan bahwa pentingnya memperluas aktivitas ekonomi usaha di sektor ekonomi syariah. Sebab kata Arief, ekonomi dan keuangan syariah sangat berpotensi di masa saat ini dan masa mendatang.
“Sektor ekonomi keuangan syariah ini sangat potensial tidak hanya di masa-masa yang akan datang tapi di masa- masa yg sekarang, karena bank-nya lagi digedein, semua sama pemerintah, kedepan tentu dibutuhkan afirmasi-afirmasi dari pemerintah,” ucapnya.