Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah telah membuka pendaftaran Prakerja untuk gelombang ke-63 pada 23 Februari 2024.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan sebanyak 1,15 juta peserta yang akan direalisasikan secara bertahap.
“Pada 23 Februari 2024 dibuka gelombang baru penerima Prakerja yakni Batch 63, dengan target peserta sebesar 1,148 juta sepanjang 2024. Kuota ini akan dieksekusi secara bertahap oleh Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja,” katanya melalui keterangan resmi, dikutip Sabtu (24/2/2024).
Airlangga menyampaikan bahwa Program Prakerja diyakini akan semakin bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dan sejalan dengan cita-cita dalam mewujudkan visi Indonesia 2045.
Untuk benar-benar melesat, imbuhnya, SDM Indonesia perlu dibekali dengan skill yang relevan. Oleh karena itu, pelatihan untuk upskilling dan reskilling berskala besar seperti Prakerja memang patut dilanjutkan.
Perlu diketahui, agar dapat menerima beasiswa pelatihan melalui program reguler ‘Gabung Gelombang Prakerja’, terdapat beberapa syarat, yaitu:
Baca Juga
- belum pernah menjadi penerima Program Kartu Prakerja
- berstatus WNI berusia paling rendah 18 tahun dan paling tinggi 64 tahun
- tidak sedang menempuh pendidikan formal, tetapi sedang mencari kerja
Sejak awal 2024, pendaftaran akun Prakerja melalui laman www.prakerja.go.id sudah dibuka. Hal ini menjadi salah satu syarat untuk ‘Gabung Gelombang Prakerja’.
“Kami berharap kesempatan ini dapat digunakan sebaik-baiknya oleh masyarakat luas melalui Program Kartu Prakerja. Selain itu, untuk lembaga pelatihan khususnya perusahaan yang memiliki corporate university, mari bergabung dalam ekosistem Prakerja, mari berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas angkatan kerja kita,” kata Airlangga.
Dia menambahkan, Program Prakerja tahun ini akan ditingkatkan melalui kerja sama dengan lebih banyak pihak khususnya kementerian/lembaga (K/L) untuk menyediakan berbagai pelatihan berkualitas yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
Pemerintah juga memperluas jangkauan yaitu Program Prakerja akan menjangkau lebih banyak lagi masyarakat di daerah terpencil dan tertinggal, juga mendorong keterlibatan lembaga pelatihan di lebih banyak lagi kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Lebih lanjut, akan dilakukan juga peningkatan kualitas pelatihan, yakni dengan penambahan moda pelatihan dikarenakan adanya moda asynchronous yaitu moda pembelajaran mandiri atau self-paced learning (SPL).
Metode ini, kata Airlangga, memiliki keunikan di mana pelatihan harus diakses sesuai alur (sequence) yang disampaikan, dan tidak bisa dilewati maupun dipercepat. Meskipun moda ini dapat memberikan fleksibilitas, tapi membutuhkan komitmen personal yang lebih tinggi dari penggunanya.