Bisnis.com, JAKARTA – Menteri BUMN, Erick Thohir, merespons isu terkait dengan rencana pemangkasan subsidi BBM untuk membiayai program makan siang gratis, yang diusung pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Menurutnya, ada perbedaan konteks antara subsidi energi dengan rencana program makan siang gratis. Dia menekankan sejauh ini pemerintah telah menggelontorkan Rp540 triliun untuk subsidi energi, termasuk BBM dengan penggunaan harus tepat sasaran.
“Kalau masalah program makan gratis itu konteksnya lain lagi, di mana untuk menjaga kepastian melahirkan generasi emas, perlu subtitusi makan yang benar sejak di perut ibu hingga balita 1 – 2 tahun,” kata Erick di JIExpo Kemayoran Jakarta, Minggu (18/2024).
Dia menyatakan riset dunia menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terpendek rerata 166,8 cm. Oleh sebab itu, Erick Thohir mengatakan diperlukan perbaikan asupan protein hingga vitamin sejak dini.
“Pembangunan ekonomi ke depan berdasarkan knowledge base economy, bahwa kepintaran manusianya menciptakan pertumbuhan ekonomi baru, tidak bisa mengandalkan sumber daya alam saja, dan ini yang sedang didorong pemerintahan Prabowo-Gibran,” ujarnya.
Erick menilai bahwa alokasi dana untuk menjalankan program makan siang gratis dapat dilakukan dengan berbagai efisiensi. Namun, dia enggan menjelaskan secara lebih rinci.
Baca Juga
“Alokasi dananya bisa dicari dari berbagai efisiensi, seperti apa? Ya nanti, saya tidak berhak bicara itu karena saya ini masih bekerja dan melayani pemerintahan di bawah Pak Jokowi, tetapi saya pastikan itu masih dalam pembicaraan bukan sebuah keputusan,” ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno, mengatakan Prabowo-Gibran akan memangkas subsidi energi, termasuk di dalamnya subsidi BBM untuk membiayai program makan siang gratis.
“Kami akan membiayai program ini [makan siang gratis] dengan memangkas subsidi [energi dan BBM] yang tidak dibutuhkan,” ungkapnya dalam wawancara bersama Bloomberg Television.
Eddy mengklaim bahwa 80% subsidi energi yang digelontorkan tidak tepat sasaran. Sebanyak 80% dari anggaran subsidi Rp350 triliun atau sekitar Rp280 triliun, disebut mengalir ke masyarakat kelas menengah hingga kelas atas.
Sementara itu, Gibran Rakabuming menyatakan bakal mengkaji wacana pemangkasan subsidi BBM untuk program makan siang gratis. Menurutnya, masyarakat tidak perlu meributkan wacana tersebut karena dirinya dan Prabowo belum resmi dilantik.
“Saya belum dilantik sudah pada ribut, tenang saja ya, ini fokusnya penghitungan real count," ucap Gibran saat ditemui wartawan Sabtu (17/2/2024) dikutip dari Solopos.