Bisnis.com, JAKARTA - Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto akan membatasi alokasi subsidi energi, termasuk BBM dan gas Elpiji, demi mewujudkan program makan siang gratis.
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran Eddy Soeparno menyampaikan bahwa Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming akan mengevaluasi pemberian subsidi energi kepada masyarakat.
Pasalnya, dia menilai pemberian subsidi BBM dan Elpiji saat ini justru dinikmati kalangan mampu. Karena itu, pembatasan subsidi akan dilakukan agar lebih tepat sasaran dan tertuju bagi mereka yang berhak menerimanya, seperti masyarakat miskin, UMKM.
"Yang saya katakan secara keseluruhan adalah subsidi yang tidak tepat sasaran akan dievaluasi dan penghematannya dapat dialokasikan untuk pembiayaan program APBN lainnya. Saya tidak pernah mengatakan bahwa subsidi BBM bakal dipangkas, tapi penyaluran subsidi energi perlu dievaluasi agar lebih tepat sasaran," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Jumat (16/2/2024).
Dalam wawancara khusus bersama Bloomberg TV yang dikutip Kamis (15/2/2024), pimpinan Komisi VII DPR RI ini menjelaskan pernyataannya bahwa alokasi subsidi energi sebesar Rp500 Triliun pada 2023 dan Rp350 triliun pada 2024 untuk BBM jenis Pertalite dan LPG.
Dia menilai 80 persen dari subsidi energi tersebut justru dinikmati oleh mereka yang tidak berhak menerima, seperti masyarakat yang mampu dan juga industri.
Baca Juga
"Dalam wawancara itu, saya jelaskan bahwa 80 persen subsidi energi yang salah sasaran dan dinikmati mereka yang tidak berhak ini akan diatur kembali agar lebih tepat sasaran, yakni kepada mereka yang tidak mampu dan membutuhkan seperti UMKM," jelasnya.
Bagaimana cara mengaturnya? Eddy mengatakan pemerintahan Prabowo-Gibran akan menyempurnakan data penerimanya dan diperkuat dengan payung hukum yang menegaskan kriteria masyarakat yang berhak menerima subsidi ini, termasuk soal sanksi bagi mereka yang melanggarnya.
Eddy menjelaskan, dengan subsidi yang lebih tepat sasaran maka bisa menghemat APBN dan selanjutnya digunakan untuk pembiayaan-pembiayaan program lain yang langsung berkaitan dengan kebutuhan rakyat.
Berdasarkan catatan Bisnis, besaran anggaran makan siang gratis diprediksi mencapai Rp400 triliun. Anggaran tersebut lebih tinggi Rp52,4 triliun jika dibandingkan dengan kebutuhan pembiayaan APBN 2023 untuk subsidi sebesar Rp347,6 triliun. Anggaran subsidi energi pada APBN 2024 justru berkurang drastis menjadi Rp189,1 triliun.
Sementara bila membandingkan dengan target penerimaan pajak dalam APBN 2024 senilai Rp1.988 triliun, maka anggaran makan siang gratis setara hampir setara 25% dari target penerimaan pajak di akhir masa pemerintahan Presiden Jokowi.