Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Pemilu 2024, Harga Gabah dan Beras di Daerah Sentra Produksi Masih Mahal

Perum Bulog membeberkan harga gabah dan beras di sejumlah wilayah yang menjadi sentra produksi saat ini masih mahal.
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Perum Bulog membeberkan harga gabah dan beras di sejumlah wilayah yang menjadi sentra produksi masih mahal menjelang Pemilu 2024.

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, menyampaikan, hasil pantauan tim Bulog di sejumlah wilayah sentra produksi beras menunjukkan harga rata-rata gabah di petani masih tinggi. Misalnya, dia mencotohkan, di Indramayu rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di petani masih di level Rp7.150 per kilogram. Sementara harga beras premium di Indramayu mencapai Rp15.475 per kilogram.

Selain itu, di wilayah Banyumas harga GKP di level Rp8.500 per kilogram dengan harga beras premium Rp15.000 per kilogram. Di Karawang harga GKP Rp7.250 per kilogram dengan harga beras premium Rp14.333 per kilogram. Kemudian, di Sragen harga GKP mencapai Rp8.100 per kilogram dan beras premium Rp14.200 per kilogram. 

Begitu pun di Ngawi harga GKP saat ini mencapai Rp8.200 per kilogram dengan harga beras premium Rp15.700 per kilogram. Bahkan, kondisi serupa juga terjadi di Sidrap Sulawesi Selatan yang mana harga GKP mencapai Rp7.900 per kilogram dan harga beras premium Rp14.050 per kilogram.

"Kondisi harga gabah yang sudah mencapai di atas Rp7.000 terjadi di hampir semua di sentra produksi [beras]. Cara menghitung harga dari gabah ke beras itu dikali dua, jadi kalau gabah harganya Rp8.000 maka harga beras kurang lebih Rp15.000 - Rp16.000 [per kilogram]," jelas Bayu di Kantor Perum Bulog, Selasa (13/2/2024).

Di sisi lain pemerintah masih bertahan pada ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras maupun Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan dalam Perbadan No.7/2023. Apabila merujuk aturan tersebut, harga pembelian pemerintah untuk GKP ditetapkan sebesar Rp5.000 per kilogram.

Sementara itu, untuk penjualan beras di tingkat konsumen berkisara Rp10.900 - Rp11.800 per kilogram untuk jenis medium dan Rp13.900 - Rp14.800 per kilogram untuk jenis premium.

Menurut Bayu, kondisi harga gabah yang tinggi membuat harga beras saat ini cenderung bertahan di atas HET. Kondisi ini bahkan diakui menimbulkan hambatan pasokan beras ke ritel modern dari para produsen beras swasta.

"Pengusaha juga mikir dong sampai kapan kita ruginya, kemudian mereka mengurangi pasokan ke ritel modern," ujarnya.

Produksi saat panen raya menjadi harapan untuk menurunkan harga beras. Namun, Bayu pun belum bisa memastikan target penyerapan beras petani oleh Bulog saat panen raya.

"Mudah-mudahan produksi terus naik, harga bisa terkendali," tuturnya.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, Selasa (13/2/2024), Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengestimasi bahwa Indonesia akan memproduksi beras hingga 3,5 juta ton pada akhir Maret 2024 atau setelah Pilpres 2024.

Dia mengatakan bahwa produksi tersebut diharapkan dapat menjadi upaya dalam menangkal kelangkaan beras di Tanah Air. 

“Estimasi tidak meleset lah 3 juta —3,5 juta ton [produksi beras pada akhir Maret],” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (13/2/2024).

Lebih rinci, Andi menjabarkan bahwa pemerintah telah melakukan standing crop atau tanaman yang sudah ditanam sejak Desember 2023 sebanyak 1,5 juta hektare (Ha) dan ditambah sebanyak 1,7 Ha pada Januari 2024. Adapun, total standing crop menjadi 3,2 Ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper