Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Beras Bakal Punya Sistem Pengadaan Baru, Bulog Beri Bocoran

Perum Bulog membeberkan tengah menjajal mekanisme baru untuk pengadaan impor beras.
Beras impor dari Vietnam sebanyak 5.000 ton tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (16/12/2022) / BISNIS-Annasa Rizki Kamalina.
Beras impor dari Vietnam sebanyak 5.000 ton tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (16/12/2022) / BISNIS-Annasa Rizki Kamalina.

Bisnis.com, JAKARTA - Perum Bulog membeberkan tengah menjajal mekanisme baru untuk pengadaan beras impor tahun ini.

Direktur Supply Chain Mokhamad Suyamto mengatakan, saat ini pihaknya tengah menjajal pengadaan beras impor lewat kesepakatan antar pemerintah negara atau government to government (G2G). Adapun negara yang potensial saat ini yaitu Thailand.

"Jadi kita sedang mencoba mencari opsi selain lelang, kan ada pola G2G dengan Thailand, itu mungkin sampai dengan panen akan pakai opsi G2G," ujar Suyamto saat ditemui di Food Station Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Senin (12/2/2024).

Suyamto menjelaskan, saat ini pihaknya tengah intens bernegosiasi dengan Kementerian Luar Negeri Thailand agar bisa mendatangkan sekitar 200.000 ton beras di akhir Maret 2024. Menurutnya, target kedatangan di akhir Maret dimaksudkan agar beras impor tidak mengganggu harga petani saat panen raya berlangsung.

Adapun alasan Bulog mencoba skema G2G untuk pengadaan beras, alih-alih lelang yakni untuk mendapatkan harga yang lebih kompetitif dan mencegah kenaikan harga di pasar global. Suyamto pun mengatakan, Bulog terus melakukan negosiasi harga untuk skema G2G dengan Thailand yang disebut berkomitmen mengirim berasnya ke Indonesia.

"Kenapa G2G? Pertimbangan lainnya karena begitu kita lelang seperti kemarin ada potensi menaikkan harga beras dunia. Makanya kita pilih opsi G2G," jelasnya.

Secara terperinci, total beras impor yang berhasil didatangkan Bulog sampai saat ini yaitu 500.000 ton carry over penugasan 2023, 500.000 ton kontrak baru hasil lelang yang merupakan bagian kuota 2024 sebesar 2 juta ton. Selain itu 200.000 ton rencana impor dari skema G2G dengan Thailand.

Suyamto menambahkan, selain Thailand, negara lain yang potensial untuk memasok berasnya ke Indonesia lewat skema G2G yakni China dengan komitmen sebanyak 1 juta ton. Sementara India disebut belum membuka keran ekspornya untuk beras nonbasmati sampai saat ini.

"Dengan China sudah pertemuan beberapa kali, komitmen ya sih 1 juta ton, tapi sampai saat ini kita Masih jajaki nego harga," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper