Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Australia Bakal Larang Para Bos Hubungi Pekerja di Luar Jam Kerja

Australia akan melarang para bos untuk menghubungi pekerja atau karyawannya, setelah jam kerja selesai.
Australia Bakal Larang Para Bos Hubungi Pekerja di Luar Jam Kerja./Freepik
Australia Bakal Larang Para Bos Hubungi Pekerja di Luar Jam Kerja./Freepik

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Australia melalui Menteri Ketenagakerjaan Tony Burke bakal merancang aturan untuk melarang para bos untuk menghubungi pekerja atau karyawannya, setelah jam kerja selesai.

Aturan itu, utamanya diberlakukan untuk melindungi para pekerja agar tidak dipekerjakan dengan tanpa dibayarkan uang lemburnya. Seperti dikutip dari Bloomberg, Minggu (4/2/2024), saat ini Burke sedang berkomunikasi dengan kelompok pebisnis untuk memuluskan penerbitan aturan tersebut.

Burke mengatakan rancangan undang-undang tersebut, yang dikenal sebagai “Hak untuk Memutuskan Hubungan,” dijadwalkan untuk dibahas di parlemen pada pekan ini. Aturan itu merupakan upaya pemerintah Australia untuk memperbaiki hubungan industrial antara karyawan dan pemberi kerja

Aturan serupa yang mencegah pemberi kerja menghubungi staf setelah jam kerja juga berlaku di negara-negara termasuk Perancis dan Spanyol. Adapun, aturan itu merupakan respons dari dunia usaha di seluruh dunia yang sedang bergulat dengan meningkatnya sistem kerja fleksibel setelah pandemi Covid-19.

“Ada beberapa tempat kerja di mana orang-orangnya bekerja berjam-jam tanpa dibayar karena mereka diharapkan selalu siap dipanggil,” kata Burke kepada Sky News Australia, yang dikutip oleh Bloomberg.

Partai Hijau telah mendorong amandemen “Hak untuk Memutuskan Hubungan” sebagai bagian dari negosiasi mengenai usulan perubahan hubungan industrial. Hal ini juga direkomendasikan oleh komite Senat Australia.

“Kami juga sangat menyadari bahwa ada alasan yang masuk akal bagi pemberi kerja untuk ingin menghubungi pekerjanya di luar jam kerja. Kita harus memastikan hal itu juga terlindungi,” kata Burke.

Perlindungan tersebut meliput aktivitas menelepon seseorang ketika giliran kerja belum terisi, atau mengirim email setelah jam kerja yang tidak memerlukan tanggapan segera.

Terpisah, Dewan Bisnis Australia mengaku cukup terkejut dengan keputusan pemerintah. Sebab, mereka menilai kebijakan untuk membahas aturan tersebut muncul secara tiba-tiba.

“Semua masalah ini tidak bisa diselesaikan dalam waktu lima hari sampai undang-undang ini disahkan,” kata Kepala Eksekutif Kamar Dagang dan Industri Australia Innes Willox .

Dia mengakui bahwa jika seseorang tidak dibayar untuk bekerja di luar jam kerja merupakan hal yang tidak dapat dibenarkan.

“Namun apakah seorang karyawan mempunyai hak ketika alarm kebakaran di tempat kerja berbunyi dan mereka mendapat kode, tapi mereka tidak menjawab telepon tersebut?”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper