Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Korea Selatan Naik 18%, Sinyal Perdagangan Global Pulih?

Ekspor utama Korea Selatan meningkat 18% di atas perkiraan, menandai awal yang positif untuk 2024.
Deretan kontainer warna-warni di Pelabuhan Busan, Republik Korea Selatan. - Bloomberg/SeongJoon Cho
Deretan kontainer warna-warni di Pelabuhan Busan, Republik Korea Selatan. - Bloomberg/SeongJoon Cho

Bisnis.comJAKARTA - Kinerja ekspor Korea Selatan telah meningkat pada Januari 2024. Kabar ini menandai awal yang positif untuk tahun ini dan menambah optimisme terkait prospek perdagangan global. 

Berdasarkan data yang dirilis Kamis (1/2/2024) oleh kantor bea cukai Korea Selatan, dilaporkan pengiriman yang disesuaikan dengan perbedaan hari kerja meningkat 5,7% dari tahun sebelumnya. 

Kemudian, ekspor utama naik sebesar 18% dibandingkan perkiraan para ekonom dengan peningkatan sebesar 17,6%. Angka tersebut terbantu oleh banyaknya hari kerja dibandingkan tahun sebelumnya. 

Berikutnya, impor secara keseluruhan menurun sebesar 7,8% karena surplus perdagangan yang menyempit menjadi US$300 juta. 

Hal ini menandakan ekspor Korea Selatan bangkit dari pelemahan selama setahun pada akhir 2023, membantu perekonomian tumbuh pada laju stabil sebesar 0,6% dalam tiga bulan terakhir. 

Pemulihan ini sebagian mengimbangi dampak negatif dari risiko kredit yang pada industri konstruksi, memfasilitasi pertumbuhan sesuai dengan harapan bank sentral.

Pendorong terbesar dari pemulihan ekspor adalah chip memori. Korea Selatan memimpin dunia dalam produksi perangkat-perangkat tersebut, sehingga permintaan global yang kuat terhadap perangkat tersebut adalah tanda baik bagi perekonomian yang lebih luas. 

Adapun, pada Rabu (31/1) Samsung Electronics Co. juga melaporkan keuntungannya dari dynamic random access memory yang menjadi bagian terbesar dari bisnisnya, meskipun pendapatan secara keseluruhan menurun empat kuartal berturut-turut

Citi Research yang dipimpin oleh Johanna Chua pada minggu ini mengatakan bahwa pertumbuhan ekspor elektronik di Taiwan dan Korea dalam beberapa bulan terakhir sangat kuat. 

“Jika siklus peningkatan teknologi meluas, hal ini akan memberikan dampak ekonomi yang lebih besar bagi Vietnam, Singapura, dan Malaysia,” terangnya, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (1/2 ).

Namun, berapa lama dan seberapa cepat pemulihan ekspor Korea Selatan ini akan bergantung pada beberapa faktor, termasuk permintaan konsumen di negara-negara besar mulai dari AS dan China, dan pergerakan suku bunga di seluruh dunia. 

Shanella Rajanayagam dan Prachi Mathur HSBC Global Research juga menuturkan bahwa suku bunga yang tinggi dapat membatasi belanja konsumen dan ketidakpastian pada permintaan China. “Bisnis sedang menghadapi lingkungan perdagangan yang sangat tidak pasti,” terangnya. 

Adapun, penggerak lain ekspor Korea Selatan adalah mobil, petrokimia, dan pembuatan kapal, yang menopang basis industri negara yang luas.

Dengan banyaknya produk-produk Korea yang tersebar di berbagai rantai pasok global, menjadikan pengiriman produk-produk Korea ke negara tersebut sebagai indikator utama kesehatan perdagangan global.

Korea Selatan juga bangga menjadi salah satu negara yang paling agile dalam beradaptasi dengan perubahan lanskap perdagangan dan waspada terhadap dampak konflik geopolitik yang terjadi secara terus menerus.

Serangkaian pemilu yang dijadwalkan di banyak negara pada 2024 juga akan menambah ketidakpastian kebijakan perdagangan global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper