Bisnis.com, JAKARTA –Direktur Utama PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM) Prasetyadi mengatakan kinerja perusahaan terus mengalami pertumbuhan pascamerger induk usahanya PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.
Dia mengatakan pada periode 2021-2023, Pelindo Jasa Maritim terus mencatatkan pertumbuhan baik dari sisi operasional maupun keuangan. Hal ini juga seiring dengan upaya perusahaan untuk mengembangkan layanan marine, equipment and port services (MEPS) pada periode tersebut.
Beberapa layanan MEPS yang disediakan Pelindo Jasa Maritim di antaranya adalah jasa pemanduan, jasa penundaan, penyediaan peralatan pendukung di pelabuhan, pengembangan dan pemeliharaan alur pelayaran, hingga memasok air bersih dan listrik kapal (shore connection).
Dari bisnis maritim (marine), Prasetyadi mengatakan Pelindo Jasa Maritim mencatatkan penundaan kapal sebesar 4,98 miliar gross ton per jamnya pada 2023. Catatan ini meningkat 31% dibandingkan periode 2022 lalu sebesar 3,81 miliar gross ton per jam.
“Pada sektor penundaan kami tidak hanya fokus di pelabuhan-pelabuhan Pelindo, karena bisnisnya marine bisa masuk ke pelabuhan-pelabuhan lain di luar Pelindo. Kami juga masuk ke pelabuhan lain seperti KPC di Bontang, lalu di Arun juga,” kata Prasetyadi dalam pertemuan dengan media, dikutip Selasa (30/1/2024).
Sementara itu, dari sisi pengelolaan alur pelayaran perusahaan mencatat pertumbuhan tipis 0,1% dari 24,42 juta ton di 2022 menjadi 24,45 juta ton pada 2023. Selanjutnya, distribusi BBM perusahaan naik 26% dari 39,6 juta liter menjadi 49,7 juta liter.
Baca Juga
Kemudian, distribusi gas yang dilakukan Pelindo Jasa Maritim juga naik 50% secara tahunan dari 8,8 juta MMBTU menjadi 13,2 juta MMBTU. Adapun, distribusi listrik pada 2023 tercatat sebanyak 178 juta KwH atau naik 12,9% dibandingkan dengan catatan pada 2022 sebesar 158 juta KwH.
Adapun, distribusi air tercatat naik 16% secara tahunan menjadi 894.000 ton/m3 dari sebelumnya 771.000 ton/m3.
Dia melanjutkan, tren positif dari sisi operasional itu juga berdampak positif terhadap kondisi keuangan perusahaan.
“Dengan profil seperti ini kinerja keuangan kami juga tumbuh. Dari 2021 sampai 2023 dari sisi keuangan dan pendapatan bersih rata-rata naik 19%,” jelas Prasetyadi.
Adapun, pada tahun ini, Pelindo Jasa Maritim akan mengembangkan standarisasi pola operasi serta sistematisasi perawatan kapal dan peralatan. Prasetyadi menuturkan, perusahaan menargetkan implementasi penggunaan aplikasi yang dibuat oleh Pelindo, Phinnisi, pada 30 lokasi pelayanan perusahaan.
DIa mengatakan, penggunaan aplikasi Phinnisi saat ini telah dilakukan pada 32 lokasi pelayanan Pelindo Jasa Maritim.
Penerapan aplikasi Phinnisi tersebut kemudian akan diintegrasikan dengan PTOS-M [Pelindo Terminal Operation System - Multipurpose] yang juga merupakan buatan Pelindo. Prasetyadi menargetkan integrasi Phinnisi dan PTOS-M ini dapat dilakukan pada 15 lokasi untuk tahun ini.
Selanjutnya, perusahaan juga akan melakukan clustering dan menentukan 6 lokasi yang akan menjadi pusat (hub) operasi pada masing-masing wilayah. Prasetyadi mengatakan, clustering ini akan meningkatkan efisiensi perusahaan dalam penggunaan sumber dayanya.
“Jadi pelabuhan hub itu akan membawahi beberapa pelabuhan lainnya, sehingga nanti akan lebih efisien dari sisi operasi maupun resource nya,” ujar Prasetyadi.