Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Otorita Bidik Investasi IKN Tembus Rp100 Triliun, Begini Siasatnya!

Sepanjang 2023, OIKN mencatat investasi yang telah parkir di IKN tembus Rp47,5 triliun.
Proyek Jalan Tol Tempadung-KKT Kariangau. BUMN PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) menunjukan progres pembangunan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Proyek Jalan Tol Tempadung-KKT Kariangau. BUMN PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) menunjukan progres pembangunan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Bisnis.com, JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menargetkan investasi yang parkir di IKN sepanjang 2024 dapat tembus Rp100 triliun.

Kepala OIKN, Bambang Susantono, menjelaskan pihaknya optimis dapat merealisasikan target tersebut melalui berbagai cara. Salah satunya yakni dengan aktif melakukan jajak pasar atau market sounding.

"Kita selalu dihadapkan dengan pertanyaan seperti, mana ada investor yang mau masuk? Yang kita lakukan dari Januari kita lakukan jajak pasar atau market sounding. Kami bergerak dengan metode kuantitatif tidak gebyar gebyar," jelasnya dalam Konferensi Pers di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jakarta, Selasa (30/1/2024).

Bambang memastikan seluruh target telah ditetapkan secara terukur yang terbukti telah mendapat sambutan positif. Sepanjang 2023, OIKN mencatat investasi yang telah parkir di IKN tembus Rp47,5 triliun.

Perinciannya, dari total investasi Rp47,5 triliun, modal yang telah disuntik oleh investor swasta langsung nilainya hampir mencapai Rp36 triliun.

"Kemudian yang swasta bener Rp35,9 hampir Rp36 triliun, itu yang sudah di groundbreaking dan sekarang sedang berproses," tambahnya.

Tak berhenti sampai disitu, OIKN juga terus berkomitmen menjalankan mandatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melaksanakan proses groundbreaking setiap bulan. Dengan demikian, untuk mencapai target investasi 2024 setidaknya dibutuhkan Rp8,33 triliun investasi masuk ke IKN tiap bulannya.

Kendati demikian, Bambang mengaku tidak memiliki target investasi bulanan yang harus dicapai OIKN. Pasalnya, nilai investasi yang disuntik investor cenderung bervariasi dan bergantung pada kondisi pasar perusahaan.

"Tak bisa kita buat rerata ya [nilai investasi per bulan], jadi contohnya ada nanti tiba-tiba banyak, tiba-tiba sedikit tergantung juga para pelaku usahanya seperti apa. Mereka yang membuat suatu perencanaan bisnis," tambahnya.

Terlebih, sejumlah investor tak hanya masuk ke IKN sendiri, ada beberapa di antara mereka yang menanamkan modalnya dengan menggaet mitra tertentu. 

Sementara itu, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, menjelaskan hingga periode Januari 2024, jumlah LoI yang diterima telah menembus 345 surat.

"Kalau total yang LoI memang sangat tinggi, yaitu 345 totalnya," ujarnya.

Agung menuturkan, posisi LoI tersebut meningkat 10 surat dibandingkan dengan data pada akhir Desember 2023. Hal itu menunjukkan bahwa geliat investasi di IKN tidak terdampak dengan adanya gelaran Pemilu 2024.

Khusus untuk tahun ini, Otorita mengaku baru akan memproses sejumlah LoI yang bakal dibangun di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1A di sekitar Sumbu Kebangsaan. 

"KIPP 1A sekitar Sumbu Kebangsaan ini yang akan diperlukan untuk bagaimana [pemindahan] pemerintahan akan dimulai pada 2024 dengan [digelarnya HUT RI] 17 Agustus di IKN," tambahnya. 

Seiring hal itu, Pengamat Perkotaan Universitas Trisakti Yayat Supriyatna berpandangan penetapan target investasi IKN mencapai Rp100 triliun itu memang penting dilakukan guna memacu kinerja Otorita IKN.

Penetapan target tersebut juga diyakini bakal mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di IKN.

"Ini [penetapan target] juga mendorong percepatan pembangunan infrastruktur kotanya. Agar setiap pembangunannya sudah didukung oleh kesiapan infrastruktur. Tanpa ada layanan infrastruktur yang memadai investor pasti akan ragu dan mempertanyakan apakah IKN akan tumbuh seperti yang diharapkan," jelasnya.

Yayat menambahkan, sektor kesehatan diyakini bakal menjadi pendongkrak pertumbuhan ekonomi baru di IKN. Pasalnya, saat ini sudah terdapat 4 rumah sakit kenamaan yang mulai dibangun di IKN.

"Bisnis kesehatan dan layanan keluarga pasien yang menunggu masa perawatan dan pemulihan akan menjadi bisnis baru yang menarik dan tidak akan rugi. Karena, semua yang sakit pasti ingin cepat sembuh. Jadi, investasi di layanan kesehatan akan menjadi primadona baru di IKN," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Alifian Asmaaysi
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper