Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) memandang penerapan skema tarif dinamis akan berdampak positif terhadap tingkat okupansi Kereta Cepat WHOOSH Indonesia. Namun, di sisi lain, skema tersebut juga akan memengaruhi kemampuan pengelola untuk memaksimalkan penerimaannya.
Ketua Forum Transportasi Perkeretaapian dan Angkutan Antarkota MTI Pusat Aditya Dwi Laksana mengatakan, penerapan tarif dinamis merupakan salah satu strategi PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk menggenjot tingkat okupansi penumpang.
Menurutnya, penerapan tarif dinamis ditujukan untuk meningkatkan okupansi penumpang terutama pada periode nonsibuk (off peak) seperti hari kerja.
Aditya menuturkan, tingkat okupansi kereta cepat saat tarif yang diberlakukan Rp150.000 masih cukup tinggi. Namun, tren tersebut mengalami penurunan saat tarif WHOOSH yang diberlakukan pada kisaran Rp200.000-Rp250.000.
"Harapannya dengan Rp150.000 di periode no sibuk itu bisa meningkatkan okupansi," ujar Aditya pada Senin (29/1/2024).
Menurutnya, skema tarif dinamis itu juga tepat dilakukan. Hal tersebut karena skema ini masih diterapkan pada masa-masa perkenalan kereta cepat kepada masyarakat.
Baca Juga
Dia menuturkan, masa perkenalan moda transportasi baru ke masyarakat umumnya berlangsung sekitar 3 hingga 6 bulan pertama masa operasional.
Di sisi lain, skema tarif dinamis kereta cepat juga akan menyebabkan pengembalian investasi yang lebih lama. Aditya mengatakan, hal tersebut karena KCIC tidak dapat memaksimalkan penerimaannya dari tiket kereta.
Selain itu, hal ini juga akan membuat KCIC sulit mencapai target penerimaannya selama skema tarif dinamis diberlakukan.
"Ini juga akan membuat KCIC sulit menutupi biaya operasional hariannya. Apakah dengan tarif Rp150.000 ini bisa menutupi opex cost-nya," ujarnya.
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) akan mulai menerapkan skema tarif baru menggunakan skema dinamis (dynamic pricing) untuk perjalanan Kereta Cepat WHOOSH mulai 3 Februari 2024. Harga tiket WHOOSH bisa menjadi lebih murah.
Manager Corporate Communication KCIC Emir Monti mengatakan, dengan skema baru ini tarif Kereta Cepat WHOOSH akan berada di kisaran Rp150.000, Rp175.000, Rp200.000, Rp225.000, hingga Rp250.000.
Emir menuturkan, skema tarif ini hanya berlaku untuk kelas pelayanan Premium Economy.
"Untuk tarif kelas bisnis dan first class masih tetap sama, yaitu masing-masing Rp450.000 dan Rp600.000," kata Emir