Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah mengumumkan bahwa penyaluran bantuan sosial (bansos) atau bantuan langsung tunai (BLT) akan tetap dilanjutkan hingga tiga bulan pertama 2024.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers hasil High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (29/1/2024).
Untuk diketahui, konferensi pers tersebut juga dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, dan Direktur Utama Perum BULOG Bayu Krisnamurthi. Namun, tidak ada Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam konferensi pers tersebut.
Bukan hanya saat rapat, sosok Risma tidak pernah terlihat saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan safari untuk membagikan bansos kepada masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia.
“Pemerintah telah memutuskan melanjutkan Program Bantuan Pangan, di mana bantuan pangan beras sampai bulan Juni sebesar 10 kg dan bantuan langsung tunai dengan judul mitigasi risiko pangan,” kata Airlangga.
Pada kesempatan tersebut, Airlangga menjelaskan bahwa bantuan pangan yang akan disalurkan yaitu berupa beras sebanyak 10 kg untuk masing-masing penerima.
Baca Juga
Selain itu, untuk penyaluran bantuan langsung tunai, akan dilakukan untuk tiga bulan pertama terlebih dahulu, untuk periode Januari hingga Maret 2024, sebesar Rp200.000 per bulan.
Namun demikian, penyaluran BLT untuk 3 bulan tersebut akan disalurkan sekaligus pada Februari 2024, sebesar Rp600.000. Selanjutnya, pemerintah akan melakukan evaluasi untuk kelanjutan penyaluran BLT untuk periode April hingga Juni 2024.
“Itu akan dievaluasi 3 bulan lagi dan 3 bulan pertama nanti diberikan sekitar bulan Februari yang besarnya Rp200.000 per bulan,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa pemerintah akan menyiapkan anggaran sebesar Rp11,25 triliun untuk penyaluran BLT mitigasi risiko pangan.
“Untuk 3 bulan itu [Januari hingga Maret 2024] Rp11,25 triliun,” katanya.
Dia mengatakan, BLT mitigasi risiko pangan akan disalurkan kepada sebanyak 18 juta keluarga penerima manfaat (KPM).