Bisnis.com, JAKARTA — Target investasi yang terus meningkat setiap tahunnya, bahkan di tahun politik 2024 yang mencapai Rp1.650 triliun, dipandang masih realistis.
Angka tersebut setidaknya naik Rp240 triliun dari target 2023 yang sejumlah Rp1.400 triliun.
Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet berpandangan dari realisasi investasi dalam tiga tahun terakhir, bahkan dalam masa pandemi Covid-19 sekalipun, tercatat terus tumbuh dan mencapai target.
“Artinya peluang untuk mencapai realisasi investasi seperti yang dicanangkan pemerintah di tahun ini, saya kira masih relatif terbuka,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (24/1/2024).
Dengan catatan, terbukanya peluang tercapainya target investasi tahun ini dengan mempertimbangkan asumsi apabila investor melihat tren realisasi investasi dalam jangka menengah dan panjang itu berlanjut di melihat prospek perekonomian Indonesia dalam jangka menengah hingga panjang, sehingga isu-isu dalam jangka pendek itu tidak terlalu mempengaruhi kepercayaan investor untuk berinvestasi di Indonesia.
“Jika asumsi tersebut terpenuhi, maka seharusnya di tahun politik di tahun depan faktor dari tahun politik itu sendiri tidak akan terlalu mempengaruhi realisasi investasi,” jelasnya.
Baca Juga
Terlebih, RI telah memiliki amunisi dengan capaian pertumbuhan ekonomi yang relatif terjada dalam beberapa tahun terakhir. Melimpahnya sumber daya alam pun menjadi bekal untuk menarik investor.
Meski demikian, investor yang memiliki kecenderungan tata kelola institusi, maka tahun politik benar-benar menjadi penentu dan memunculkan fenomena wait and see untuk melihat pemimpin yang memenuhi standar para calon investor.
Optimisme tersebut sejalan dengan kepercayaan diri Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia untuk mencapai target investasi senilai Rp1.650 triliun meski investor cenderung wait and see menunggu hasil Pemilu 2024.
“Begitu ada perintah dari Presiden, target Rp1.650 triliun tahun ini, maka saya dengan tim, DPMPTSP [Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu], setelah rakor kemarin mereka katakan akan tetap, tidak melakukan penyesuaian target,” katanya dalam konferensi pers, Rabu (24/1/2024).
Dia juga menyampaikan bahwa pemerintahan terus mendorong peningkatan investasi pada sektor infrastruktur dan hilirisasi. Investasi pun akan diperluas pada sektor-sektor lainnya, tidak hanya pada sektor pertambangan.
Sepanjang 2023, BKPM mencatat realisasi investasi mencapai Rp1.418,9 triliun, meningkat 17,5% secara tahunan (year-on-year/yoy).