Bisnis.com, JAKARTA- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sejumlah negara tujuan utama ekspor tahun 2023 beserta komoditas yang diminati negara tersebut, mulai dari China, Amerika Serikat (AS), Jepang, India, hingga Filipina.
Adapun, total ekspor periode Januari-Desember 2023 mencapai US$258,82 miliar, atau turun 11,33% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$291,90 miliar.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan sepanjang 2023 tercatat 3 besar negara tujuan utama ekspor berturut-turut berdasarkan share yaitu China yaitu 25,09%, kemudian AS yaitu 8,98%, dan Jepang yaitu 8,03%.
"Dengan China, komoditas yang paling banyak di ekspor oleh Indonesia adalah berupa ferronickel dengan nilai US$14,95 miliar atau mencakup 23,02% dari total ekspor ke China," kata Pudji dalam konferensi pers, Senin (15/1/2024).
Total ekspor ke China yaitu senilai US$64,94 miliar atau 25,09% dari total ekspor RI tahun 2023. Tak hanya ferronickel, komoditas RI lainnya yang paling banyak di ekspor ke China yaitu lignite, Coal, liquid traction of palm oil, nickel oxide sinters, dan lainnya.
Di samping itu, ekspor ke Amerika tercatat sebesar US$23,25 miliar atau 8,98% dari total ekspor 2023. Komoditas yang diandalkan yakni new pneumatics tyres, electrical machines and apparatus, refined palm oil, dan lainnya.
Baca Juga
"New pneumatic tyres ini berupa ban bertekanan yang terbuat dari karet yang digunakan untuk kendaraan bermotor yang bernilai US$896,65 juta atau mencakup 3,86% dari total ekspor ke Amerika," ujarnya.
Sementara, ekspor ke Jepang tercatat sebesar US$20,79 miliar atau 8,03% dari total ekspor 2023. Adapun, komoditas yang paling banyak di ekspor ke Jepang adalah bituminous coal, Copper ores and concentrates, Nickel mattes, dan lainnya.
"Bituminous coal ini merupakan briket atau bahan bakar padat dari batu bara yaitu senilai US$2,01 miliar atau mencakup 9,69% dari total ekspor ke Jepang," tuturnya.
Lebih lanjut, BPS melaporkan ekspor ke India berada di urutan ke-4 dengan nilai ekspor mencapai US$20,29 miliar atau 7,84% dari total ekspor 2023. Sedangkan, posisi ke-5 yaitu Filipina dengan nilai US$11,04 miliar atau 4,27%.