Bisnis.com, JAKARTA — PT Djarum buka suara terkait lenyapnya nama perusahaannya dalam Konsorsium Nusantara yang dipimpin oleh Agung Sedayu Group milik Aguan-Sugianto Kusuma.
Corporate Communications Manager Djarum, Budi Darmawan, menjelaskan bahwa sejak awal pihaknya hanya berkomitmen untuk melakukan pengembangan ruang publik non-profit yakni botanical garden.
"Sebenarnya mungkin dari awal memang komitmen Djarum itu hanya ingin mengembangkan botanical garden yang memang kayak semacam CSR lah gitu, karena botanical garden ini sangat dibutuhkan di Ibu kota Nusantara yang fokus di penghijauannya," kata Budi kepada Bisnis, Kamis (4/1/2024).
Budi juga menjelaskan, pengembangan hutan kota di IKN tersebut rencananya akan dilakukan oleh Bakti 5 Djarum Foundation, bukan dengan Konsorsium Nusantara.
Namun demikian, tambah Budi, pihaknya memang tidak menutup kemungkinan untuk menjalin afiliasi atau kemitraan dengan sejumlah pihak, tidak terkecuali Konsorsium Nusantara ke depan.
"Intinya begini, ketika konsorsium yang dikembangkan teman-teman yang lain itu kan lebih ke investasi gitu seperti membangun hotel, apartemen, perkantoran, nah kalau kita tidak ke sana larinya. Kalau kita semacam CSR lah intinya begitu," ujarnya.
Baca Juga
Menilik laporan terbaru yang disampaikan oleh Otorita IKN per Desember 2023, konsorsium yang diketuai oleh Aguan saat ini sedang menggarap proyek Hotel Nusantara. Ada 10 perusahaan yang tergabung dalam konsorsium tersebut, tapi Djarum dan Wings tidak termasuk di dalamnya.
Agung mengonfirmasi bahwa Djarum Group memang tidak turut serta dalam menggarap proyek Hotel Nusantara.
"Di hotel Nusantara mereka tidak, tapi konsorsium tersebut tidak hanya untuk hotel. Jadi mereka masih bersama" kata Agung saat dihubungi, Kamis (4/1/2023).
Sebagai informasi, dalam paparan di Banggar DPR RI pada 19 September 2023, Otorita IKN menyampaikan bahwa Konsorsium Agung Sedayu Group (ASG) akan membangun proyek mixed used yang terdiri dari hotel, mall dan perkantoran.
Saat itu, konsorsium tersebut terdiri dari 10 perusahaan jumbo yaitu Agung Sedayu Group, Salim Group, Sinarmas, Pulauintan, Djarum, Wings Group, Adaro, Barito Pacific, Mulia Group, hingga Astra Group.
Dalam laporan terbaru per Desember 2023, 10 perusahaan yang bergabung dalam konsorsium tersebut berubah menjadi Agung Sedayu Group, Salim Group, Sinarmas, Pulauintan, Kawan Lama, Alfmart Group, Adaro, Barito Pacific, Mulia Group, hingga Astra Group.
Mengenai perubahan tersebut, Agung menjelaskan, komposisi konsorsium merupakan hal internal para investor yang dapat berubah dari proyek satu ke yang lainnya di IKN sesuai kebutuhan.
Sementara itu, Grup Djarum yang tidak tergabung dalam proyek Hotel Nusantara saat ini diketahui tengah menyiapkan proses groundbreaking melalui salah satu entitas usahanya PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) di IKN.
Berdasarkan laporan Otorita IKN, BBCA akan melaksanakan pembangunan proyek perkantoran/bank di IKN.
"Di tahun 2024 kita akan mengawali groundbreaking lagi. Antara bulan Januari hingga Februari dan sudah ada 15 investor yang sudah menyiapkan diri," kata Agung dalam agenda media briefing, Jumat (29/12/2023).