Bisnis.com, JAKARTA - Dewan Perjalanan dan Pariwisata Dunia (The World Travel & Tourism Council’s/WTTC) memperkirakan kontribusi sektor perjalanan dan pariwisata terhadap ekonomi dunia mencapai US$9,5 triliun pada 2023.
Angka tersebut hanya 5% di bawah level sebelum pandemi atau 2019 ketika perjalanan berada pada titik tertingginya. Tercatat, sebanyak 34 negara telah melampaui level 2019.
“...sektor ini [perjalanan dan pariwisata] akan pulih hingga 95% dari tingkat pekerjaan pada 2019,” demikian menurut Economic Impact Research (EIR) 2023, dikutip Rabu (3/1/2024).
Penelitian yang dilakukan oleh WTTC dengan Oxford Economics ini mencatat, pemulihan sektor perjalanan dan pariwisata tumbuh pesat yakni 22% (year-on-year/yoy) pada 2022, mencapai US$7,7 triliun.
Pemulihan ini mewakili 7,6% perekonomian global pada 2022 dan merupakan kontribusi sektor tertinggi sejak 2019 meski PDB global masih tertinggal 22,9% dari puncaknya pada 2019.
“Pada 2021, sektor global tumbuh sebesar 24,7% yoy, dan pada 2022 tumbuh sebesar 22% hingga mencapai kontribusi PDB sebesar US$7,7 triliun,” tulis laporan itu.
Baca Juga
Adanya konflik Rusia-Ukraina, serta pembatasan perjalanan berkepanjangan yang diberlakukan oleh sejumlah negara seperti China telah berdampak signifikan terhadap pemulihan global.
Namun, keputusan China untuk kembali membuka perbatasannya mulai Januari 2023 akan mendorong pemulihan sektor ini ke level sebelum pandemi Covid-19.
Di sisi lain, pandemi Covid-19 telah merusak lapangan kerja di sektor pariwisata dengan kerugian lebih dari 70 juta jiwa sehingga menjadikan jumlah total pekerja pada 2020 hanya 264 juta jiwa. Sebelumnya, angka tertinggi sebelum pandemi mencapai 334 juta jiwa.
Menyusul adanya pemulihan, sektor perjalanan dan pariwisata telah menciptakan 21,6 juta pekerjaan baru pada 2022 sehingga mencapai lebih dari 295 juta pekerjaan secara global.
Sementara itu, pengeluaran dari wisatawan luar negeri tumbuh sebesar 82% hingga mencapai US$1,1 triliun pada 2022. Hal ini menunjukkan bahwa perjalanan internasional kembali ke jalurnya.
Adapun, di 2024, Presiden dan CEO WTTC, Julia Simpson, memperkirakan kontribusi sektor perjalanan dan pariwisata terhadap ekonomi global akan melampaui level 2019.
“Sektor perjalanan dan pariwisata akan menjadi sektor yang berkembang selama sepuluh tahun ke depan,” ujarnya.