Bisnis.com, JAKARTA – PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka akan mulai memproduksi rangkaian kereta (trainset) KRL pesanan PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter.
Direktur Utama Inka Eko Purwanto memaparkan, jumlah pesanan yang dimiliki perseroan untuk periode 2024 terbilang cukup masif. Salah satu pesanan tersebut adalah pembuatan 16 unit KRL pesanan KAI Commuter.
Eko menuturkan, proses produksi KRL tersebut akan dimulai pada 2024 mendatang. Meski demikian, dirinya tidak memerinci waktu pasti pembuatan trainset KRL tersebut.
“KRL ini kami targetkan delivery-nya sudah bisa dilakukan pada awal-awal 2025 mendatang,” kata Eko di Jakarta, Sabtu (30/12/2023).
Selain membuat trainset baru, Inka juga telah mendapat kontrak untuk melakukan proses retrofit pada 19 rangkaian KRL existing milik KAI Commuter. Dia menuturkan, proses retrofit rencananya akan dimulai pada semester II/2024.
Serupa dengan trainset baru, Eko menargetkan proses retrofit pada sejumlah rangkaian existing dapat dikirimkan ke KAI Commuter pada awal 2025.
Baca Juga
Eko menambahkan, dari pemesanan trainset KRL tersebut INKA mengantongi nilai kontrak sebesar Rp3,8 triliun.
Selain memproduksi KRL, Inka juga akan melanjutkan pembuatan pesanan 612 trainset pesanan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang sudah mulai dikirimkan pada tahun ini. Untuk periode 2024, Inka rencananya akan membuat 17 trainset pesanan KAI tersebut.
Ke depannya, Eko mengatakan, Inka akan terus meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi kereta-kereta yang dibutuhkan oleh KAI dan pelanggan lainnya. Eko menuturkan, perseroan memiliki empat fokus utama, yakni design engineering, peningkatan kualitas produk, mempercepat pengiriman produk, serta mengendalikan biaya untuk meningkatkan kinerja.
Eko juga optimistis Inka dapat tumbuh dengan optimal ke depannya. Dia mengatakan, kapabilitas perseroan baik dari sisi teknologi maupun manufaktur sudah cukup mumpuni dan tidak kalah dengan produsen lainnya.
Dia mengakui perseroan memang sedikit tertinggal dari sisi fasilitas yang membatasi kapasitas produksi. Namun, dengan mulai beroperasinya pabrik baru Inka di Banyuwangi mulai tahun depan, masalah ini diyakini dapat teratasi.