Bisnis.com, JAKARTA - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) bersama Perum DAMRI telah mengoperasikan sebanyak 26 bus listrik yang menggenapi target pengoperasian 100 unit bus listrik oleh Transjakarta pada 2023.
Direktur Utama Transjakarta Welfizon Yuza mengatakan bahwa pengoperasian bus listrik merupakan komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Transjakarta untuk mewujudkan transportasi bebas emisi yang sesuai dengan kerangka berkelanjutan.
Dia menjabarkan dari aspek lingkungan, yang awalnya menggunakan bus solar Transjakarta sudah dapat mengurangi emisi 94% jika dibandingkan dengan mobil pribadi, pengurangan tersebut meningkat menjadi 99,99% dengan bus listrik.
"Sebanyak 26 unit bus listrik yang dioperasikan merupakan Bus Listrik Lantai Rendah yang akan melayani Rute-rute Integrasi pengumpan yang ada di Transjakarta, yakni Bundaran Senayan – TU Gas (4C) dan Pulo Gadung – Pinang Ranti (4F)," terangnya melalui keterangan resmi, Jumat (22/12/2023).
Welfizon melanjutkan bahwa dalam pengoperasian bus listrik telah disiapkan pramudi yang sudah dibekali oleh pelatihan keselamatan dan juga dilengkapi fasilitas charging di depo. Pihaknya juga telah menyiakan sebanyak 64 Pramudi yang telah dibekali Pelatihan Keselamatan dan telah tersertifikasi.
Kemudian Depo yang disiapkan telah dilengkapi dengan 8 alat pengisian daya dengan kapasitas 200 kW dan didukung 2.700 KV daya dari PT PLN.
Baca Juga
Direktur Utama DAMRI Setia N. Milatia Moemin menjelaskan bus listrik DAMRI yang beroperasi pada koridor PT Transjakarta akan menghubungkan masyarakat umum dengan aman dan nyaman.
Bus listrik DAMRI tipe low entry ini merupakan rakitan Skywell dengan kapasitas baterai 322 kWh. Bus dengan kapasitas pelanggan hingga sebanyak 50 orang memiliki jarak tempuh sejauh 290 km untuk sekali pengisian daya fast charging selama 1 jam 30 menit.
Armada ramah lingkungan ini dilengkapi dengan perlengkapan keselamatan dan keamanan, termasuk bus camera monitor system, tombol darurat untuk memutus tenaga listrik, tombol apar otomatis di ruang baterai dan control unit, sensor pintu darurat, apar manual, tombol pintu darurat, palu pemecah kaca, emergency exit, CCTV, seatbelt, alat standar untuk perbaikan darurat, dan kotak P3K.
Fasilitas di dalam bus listrik pun dilengkapi dengan hand grip untuk penumpang berdiri, ramp untuk kursi roda, kursi prioritas, dan USB Charging Port.
"Kami membuka peluang bagi Perusahaan BUMN, BUMD, dan Swasta untuk bersama-sama bersinergi memberikan kemajuan transportasi berkelanjutan di Indonesia," terangnya