Bisnis.com, JAKARTA - Tiga hari sebelum Hari Raya Natal, Stasiun Pasar Senen terpantau sudah dipadati penumpang.
Berdasarkan pantauan Bisnis.com, sejumlah pemudik baik dewasa, anak-anak, hingga lansia sudah memenuhi lobby utama, sembari menunggu pintu keberangkatan dibuka. Ada yang berdiri di depan pintu masuk dan puluhan lainnya berada di ruang tunggu.
Manajer Humas KAI Daerah Operasional (Daop) 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko mengatakan jumlah pengunjung Stasiun Pasar Senen bisa mencapai 23.000-24.000 orang per harinya dengan persentase keterisian tempat duduk sudah 100%.
“Pasar Senen sampai 23.000 bahkan bisa sampai 24.000 [orang] per hari,” ujar Ixfan saat ditemui di Stasiun Gambir, Jumat (22/12/2023).
Pada Jumat (22/12/2023), Ixfan mengatakan jumlah penumpang yang berangkat dari Stasiun Senen adalah sebanyak 24.294 penumpang. Angka inipun sudah memenuhi 100% dari total kapasitas yang disediakan. Sementara, volume arus balik ke Stasiun Senen hanya sebesar 13.595 penumpang.
Adapun menurut Ixfan, puncak arus keberangkatan diprediksi terjadi pada 23 Desember 2023 dengan jumlah pengunjung mencapai 24.294 penumpang.
Baca Juga
Kemudian, menurun pada 24 Desember yakni sebesar 23.570 penumpang, 25 Desember sebanyak 20.888 penumpang, dan 26 Desember sebanyak 17.706 penumpang.
Adapun secara total, jumlah keberangkatan pada periode 22 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024 dari Stasiun Senen mencapai 257.389 penumpang. Adapun kota tujuan pemudik terbanyak adalah Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Bandung, dan Surabaya.
Oleh karena itu, Ixfan mengatakan sudah menyiapkan sekitar 10-11 gerbong kereta api tambahan dari Stasiun Senen untuk mengatasi lonjakan penumpang.
Salah satu penumpang yang akan berangkat dari Stasiun Senen adalah Fenti. Dia memanfaatkan momen ini untuk liburan ke Yogyakarta.
Fenti mengaku memilih berangkat pada Selasa (22/12/2023) karena tiket yang sudah semakin menipis, padahal Fenti sudah membeli dari dua minggu sebelum hari keberangkatan.
“(Membeli tiket) dari dua minggu sebelumnya, itu sudah terlambat, sudah dapat harga mahal juga. Seharusnya dengan harga aku sekarang, bisa eksekutif, sekarang dapatnya bisnis, tetapi dioper ke ekonomi,” ujar Fenti.