Bisnis.com, JAKARTA — PT Perusahaan Gas Negara (PGN) atau PGAS menandatangani Perjanjian Jual-Beli Gas (PJBG) dengan Medco E&P Grissik Ltd. (MEPG) yang bersumber dari Blok Corridor, Sumatra Selatan.
Kontrak berjangka waktu 5 tahun atau sampai 2028 ini merupakan perpanjangan dari perjanjian sebelumnya yang telah berlangsung selama 20 tahun dan berakhir pada 30 September 2023.
Dengan adanya kesepakatan baru ini, maka PGN akan memperoleh volume sekitar 410 billion british thermal unit per day (BBtud) jelang akhir Desember 2023 dan selanjutnya volume yang dialirkan akan menyesuaikan kemampuan produksi dari blok tersebut.
“Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang terkait sehingga PJBG telah ditandatangani untuk 5 tahun ke depan,” kata Direktur Utama PGN Arif Setiawan Handoko lewat siaran pers, Selasa (19/12/2023).
Perjanjian jual beli ini, kata Arief, menjadi komitmen pemerintah, KKKS dan PGN dalam melayani industri dan ritel terutama yang berada di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa Bagian Barat dan Kepulauan Riau.
Adapun, volume yang dialirkan nantinya diperuntukkan berbagai konsumen yaitu sektor kelistrikan, industri, pelaku usaha menengah dan kecil, transportasi serta rumah tangga.
Baca Juga
Perjanjian ini akan sangat membantu operasi dan layanan energi pelanggan serta mendorong kinerja pelanggan agar makin kompetitif dalam berbisnis dan bersaing baik dalam skala domestik maupun internasional.
Dalam memenuhi kebutuhan demand eksisting maupun yang akan datang, PGN juga akan terus mengupayakan ketahanan pasokan untuk service level yang sama, melalui gas pipa maupun LNG. Dengan tantangan pertumbuhan ekonomi dan bisnis ke depan, pemanfaatan gas bumi baik melalui gas pipa maupun LNG akan semakin meningkat.
“Penandatangan perjanjian ini juga menjadi bukti nyata komitmen semua pihak dalam mendorong gas bumi sebagai energi transisi tidak hanya sebatas komitmen,” kata Arief.
Sampai dengan triwulan ketiga 2023, total volume niaga gas bumi adalah 935 BBtud dengan kontribusi utama dari pasok gas pipa. Angka ini melayani permintaan pelanggan gas bumi dari 3.019 industri dan komersial, 1.967 usaha kecil serta 834.165 rumah tangga.
Diberitakan sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tengah mengkaji pasokan gas alternatif untuk menambal defisit penyaluran gas dari Blok Corridor untuk PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) atau PGAS.
SKK Migas membuka opsi menarik gas pipa dari beberapa lapangan serta penyaluran kargo gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) untuk perusahaan gas negara tersebut.
“Sedang didiskusikan di tim teknis untuk kemungkinan pemenuhan pasokan dari lapangan lain, di samping kemungkinan lainnya termasuk dari LNG, masih terus berjalan diskusi dan koordinasinya,” kata Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi saat dikonfirmasi, Senin (18/12/2023).