Bisnis.com, BELITUNG - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam Aero Technic (BAT) akan menargetkan realisasi investasi sebesar Rp7 triliun pada 2030. Adapun pada kuartal IV/2023 pihaknya telah merogoh kocek sekitar Rp750 miliar.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama PT Batam Teknik Daniel Putut Kuncoro Adi, dengan menuturkan bahwa ‘bengkel’ pesawat atau MRO (Maintenance, Repair, and Overhaul) miliknya telah padat dengan pembangunan yang sesuai dengan program kerja KEK dan mendapatkan nilai yang positif.
“Dari Rp7 triliun itu sampai dengan 2023 ini (kuartal IV/2023) sudah terpakai kurang lebih sekitar Rp750 miliar,” terang Daniel, ketika ditemui di acara Indonesia Special Economic Zone (SEZ) Business Forum, Belitung, Rabu (13/12/2023).
Daniel menuturkan bahwa bengkel pesawatnya telah berkembang hingga hanggar G. Adapun, dari Hanggar A-G tersebut, tanpa hanggar F, telah mampu mengakomodir 24 pesawat untuk dirawat dalam fasilitas miliknya.
Adapun, dalam kesempatan tersebut Daniel juga menuturkan kepada Sekretaris Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, dimana ia membutuhkan tambahan 20 hektar. Hal ini sudah ia ajukan kepada BP Batam agar mendapat fasilitas.
Dengan melakukan perluasan hingga 20 hektar, Daniel menuturkan bahwa hanggar mampu untuk menampung hingga 80 pesawat.
Baca Juga
“Karena sesuai dengan keppres bahwa fasilitas atau KEK yang diberikan kepada kami ini adalah memang dikhususkan untuk MRO atau bengkel pesawat,” terangnya.
Di lain sisi, dari target realisasi investasi Rp7 triliun tersebut, ia menuturkan bahwa paling tidak terdapat 30 hektar yang pertama, dari hanggar E hingga K yang dapat menampung 56 pesawat. Adapun, perusahaannya menargetkan akan selesai pada 2030.
“Jadi investasi kurang lebih sekitar 7 triliun itu akan selesai nanti di tahun 2030,” jelasnya.
Terkait investasi pada tahun depan, Daniel menuturkan bahwa pada kuartal I/2024 hingga kuartal IV/2024, ia berencana untuk menambah investasi sekitar Rp700 miliar.
Diluar rencana penambahan investasi untuk membangun hanggar, pihaknya juga membangun toko khusus, contohnya seperti pekerjaan kulit untuk jok pesawat dengan Garut, hingga mendapatkan sertifikasi Parts Manufacturer Approval (PMA).
Selain itu, perusahaan juga menargetkan sekitar 1.600 pekerja pada 2024, dengan posisi jumlah pekerja saat ini sebesar 700 orang. Pada 2030, perusahaannya menargetkan dapat menyerap sebanyak 10.000 karyawan.