Bisnis.com, BELITUNG - Sekretaris Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menuturkan bahwa tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) diharapkan mulai beroperasi penuh pada awal 2024 mendatang.
“Sekarang sedang kita proses PP dan Keppres-nya (Keputusan Presiden). Mudah-mudahan nanti bisa segera selesai, awal 2024 bisa beroperasi,” kata Susiwijono, Selasa (12/12/2023).
Seperti diketahui, Dewan KEK yang dipimpin Airlangga Hartarto telah menyetujui pembentukan tiga KEK baru, yakni KEK Setangga, KEK Tanjung Sauh dan KEK Nipa.
Usulan tersebut disetujui oleh Airlangga pada Kamis (10/11/2023) dan selanjutnya Dewan Nasional KEK merekomendasikan kepada Presiden untuk menetapkan KEK tersebut melalui Peraturan Pemerintah.
“Setelah KEK ditetapkan, maka akan diberikan waktu paling lama 3 tahun sampai KEK siap beroperasi dan dilakukan evaluasi pembangunan setiap tahunnya,” jelas Airlangga kala itu.
Adapun, dalam usulan tersebut KEK Setangga memiliki luas lahan 668,3 hektare (Ha) dengan target realisasi investasi Rp 67,69 triliun dan dicanangkan menyerap tenaga kerja 78.999 orang hingga 2053.
Baca Juga
KEK Setangga diusulkan oleh PT Dua Samudera Perkasa di bidang pertambangan, transportasi udara, infrastruktur dan manufaktur. Investor utama dari KEK ini adalah PT Anugrah Barokah Cakrawala dan PT Jhonlin Agro Raya. Seperti diketahui, Jhonlin adalah perusahaan dalam konglomerasi crazy rich Kalimantan Haji Isam.
Kemudian, KEK Tanjung Sauh, yang diusulkan oleh PT Batamraya Sukses Perkasa, memiliki komitmen realisasi investasi Rp199,6 triliun dan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 366.087 orang hingga 2053.
Investor utama dari KEK Tanjung Sauh adalah PT Panbil Utilitas yang berkomitmen dengan target konstruksi rampung di tahun 2024 dan mulai beroperasi pada 2027. Sedangkan Panbil Group Founder dirintis oleh Johanes Kennedy Aritonang.
Ketiga adalah KEK Nipa di wilayah Kota Batam, dengan komitmen target investasi Rp16,46 triliun dan diproyeksikan menyerap tenaga kerja hingga 40.949 orang hingga 50 tahun.