Bisnis.com, JAKARTA - ID Food membeberkan sejumlah faktor yang menyebabkan harga gula tahun ini naik signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Direktur Utama ID Food, Frans Margana Tambunan mengatakan kenaikan harga gula memang kerap terjadi di akhir tahun. Musababnya musim gilang tebu hanya terjadi selama setengah tahun sekitar Mei-Oktober. Namun, dia mengakui bahwa kenaikan harga gula tahun ini cukup signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Adapun harga gula sepanjang tahun ini telah mengalami kenaikan 20% (year-to-date/ytd) dari Rp14.340 per kilogram pada Januari 2023 menjadi Rp17.220 per kilogram.Padahal sepanjang 2022 harga gula hanya mengalami kenaikan sekitar 3,4% ytd.
Selain itu, harga gula pada Desember 2023 sebesar Rp17.220 per kilogram telah naik 20,5% (year-on-year/yoy) dari harga gula pada Desember 2022 sebesar Rp14.280 per kilogram.
"Secara nature [alami] juga setiap akhir tahun pasti naik, cuma emang tahun ini kenaikannya cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya," ujar Frans, dikutip Kamis (14/12/2023).
Menurut Frans, lonjakan harga gula tahun ini yang signifikan dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar negeri. Di dalam negeri, produksi gula nasional tahun ini turun akibat dampak iklim. Produksi gula pada 2023 tercatat sebesar 2,27 juta ton, mengalami penurunan dibandingkan produksi pada 2022 sebanyak 2,4 juta ton.
Baca Juga
"Produktivitas tidak sebaik sebelumnya karena cuaca," tuturnya.
Adapun faktor eksternal yang memicu lonjakan harga gula tahun ini yaitu adanya kenaikan harga dunia di pasar global. Menurut Frans tingginya harga gula dunia dalam beberapa waktu terakhir disebabkan oleh adanya kebijakan India menutup ekspor gula mereka.
Dia menyebut, saat ini harga gula di India sekitar US$780 - US$800 per ton. Padahal di awal tahun, harga gula di India masih sekitar US$625 - US$635 per ton.
"Kita sama tahu, terutama Indonesia gula konsumsinya itu 70% impor dari India. Makanya kenaikan harga cukup signifikan," katanya.
Dia menambahkan, produksi gula India pada 2023 diproyeksikan mencapai 36 juta ton. Tingginya produksi gula di India, kata Frans, didukung oleh inovasi pengembangan bibit tebu unggul yang lebih produktif.