Bisnis.com, JAKARTA - Industri gula Indonesia masih tertinggal dari negara produsen lainnya seperti Brasil dan India. Sejumlah faktor menjadi penyebab produksi gula Indonesia masih rendah.
Direktur Utama ID Food, Frans Marganda Tambunan mengatakan, dalam satu dekade terakhir produksi gula Indonesia turun sekitar 1,16%. Pada 2023, produksi gula diperkirakan mencapai 2,27 juta ton atau turun 1,16% dibandingkan produksi pada 2013 sebanyak 2,55 juta ton.
Padahal, dalam periode yang sama terjadi peningkatan luas areal lahan tebu hingga 7,4%. Luas areal tebu pada 2023 sekitar 505.000 hektare mengalami naik 7,4% dibandingkan luas areal 2013 sekitar 469.000 hektare.
Namun, peningkatan luas area tebu itu tidak menjamin kenaikan produksi gula nasional. Musababnya, peningkatan rendemen rata-rata tebu nasional hanya sebesar 0,19% dalam 10 tahun terakhir. Rata-rata rendemen tebu 2023 sebesar 7,32% naik 0,19% dibandingkan rendemen pada 2013 sebesar 7,18%.
Di sisi lain, peningkatan konsumsi gula lebih tinggi dibandingkan peningkatan produksi gula. Adapun konsumsi gula pada 2023 sebanyak 3,4 juta ton, naik sebanyak 2,86% dibanding konsumsi 2013 sebanyak 2,16 juta ton.
Selain itu, produktivitas pada 2023 sebesar 61,5 ton per hektare juga turun 2,06% dibandingkan produktivitas pada 2013 sebesar 75,7 ton per hektare.
Baca Juga
"Penurunan produksi gula bukan semata karena permasalahan iklim saja tapi juga masalah kurangnya penerapan teknologi industri gula di Tanah Air," ujar Frans dalam National Sugar Summit 2023, Rabu (13/12/2023).
Menurut Frans, efektivitas produksi gula menjadi salah satu poin penting untuk meningkatkan angka produksi gula di Indonesia. Namun, sayangnya, saat ini teknologi industri gula di Indonesia masih terbatas.
Dia pun membandingkan dengan upaya peningkatan teknologi di negara produsen gula dunia, seperti Brasil dan India. Frans mencontohkan, di India produksi gula pada 2023 diproyeksikan mencapai 36 juta ton. Tingginya produksi gula di India, kata Frans, didukung oleh inovasi pengembangan bibit tebu unggul yang lebih produktif.
Sementara produksi gula di Brasil pada 2023 diperkirakan mencapai 41 juta ton. Melimpahnya produksi gula di Brasil didorong oleh teknologi budidaya yang lebuh efisien melalui penggunaan mesin dan alat pertanian modern.
Oleh karena itu, dia mengakui bahwa inovasi industri gula di hulu dan hilir mutlak dilakukan.
"Industri gula tidak bisa diam begitu saja, kita harus dapat memegang peran aktif dan meningkatkan produksi gula Indonesia untuk mendukung swasembada gula yang sudah dicanangkan melalui Perpres No. 40/2023 oleh presiden," tuturnya.