Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan mengatakan lebih dari 70 terminal ilegal berpotensi muncul selama periode angkutan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
Direktur Angkutan BPTJ Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Tatan Rustandi mengatakan setidaknya ada sebanyak 74 terminal ilegal yang kerap muncul di wilayah Jabodetabek. Padahal, saat ini Kemenhub telah menyiapkan 9 terminal di wilayah Jabodetabek yang menjadi titik pengangkutan penumpang yang legal.
Tatan memprediksi, jumlah terminal ilegal yang muncul selama periode angkutan Nataru tahun ini berisiko lebih banyak lagi.
“Kalau sudah Nataru atau Lebaran banyak terminal yang sebenarnya kategorinya ilegal, itu bukan terminal," ujarnya dalam media briefing di Jakarta, Senin (11/12/2023).
Tatan memaparkan, kemunculan terminal ilegal tersebut dibuat oleh penyedia jasa layanan angkutan seperti perusahaan otobus (PO) untuk mengangkut penumpang. Dengan demikian, jumlah penumpang yang diangkut melalui terminal yang legal pun mengalami penurunan.
Meski demikian, hingga saat ini Kemenhub belum berencana untuk melakukan penindakan terhadap terminal-terminal ilegal tersebut. Tatan menuturkan, fokus Kemenhub saat ini adalah memberikan sosialisasi tentang keselamatan perjalanan, kepada para pengemudi bus dan calon penumpang pada terminal-terminal ilegal.
Baca Juga
"Sementara kami tidak melakukan tindakan, tetapi aspek keselamatan kami perhatikan,” ujar Tatan.
Adapun, Kemenhub juga telah mempersiapkan sembilan terminal di kawasan Jabodetabek untuk melayani para penumpang selama masa libur Nataru 2024. Secara terperinci, terminal-terminal tersebut adalah Pulo Gebang, Kampung Rambutan, Kalideres, dan Tanjung Priok.
Selainn itu, Kemenhub juga mempersiapkan Terminal Bekasi, Terminal Baranangsiang, Terminal Jatijajar, Terminal Pondok Cabe, dan Terminal Poris Plawad.
