Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri ESDM Minta Bos Freeport Gunakan Pembangkit Listrik Bersih di Grasberg

Menteri ESDM Arifin Tasrif mendorong perusahaan-perusahaan tambang, termasuk Freeport Indonesia mulai beralih menggunakan energi bersih dalam operasionalnya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif di Kementerian ESDM, Jumat (4/8/2023)./ BISNIS - Lukman Nur Hakim
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif di Kementerian ESDM, Jumat (4/8/2023)./ BISNIS - Lukman Nur Hakim

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas untuk mulai menggunakan energi bersih dalam kegiatan usaha pertambangan di Grasberg, Papua Tengah. 

Permintaan itu disampaikan Arifin saat mendampingi kunjungan kerja Ketua DPR RI Puan Maharani bersama rombongan parlemen, Sabtu (9/12/2023). 

"Sekarang negara-negara dunia sudah mulai mengangkat isu carbon mechanism cross border. Jadi kalau barang-barang yang cross border itu basic industrinya mempunyai carbon content yang tinggi, maka akan dikenakan pajak. Singapura sudah mulai dengan US$5 dan diperkirakan tax-nya di tahun 2050 itu sebesar US$50," kata Arifin seperti dikutip dari siaran pers, Senin (11/12/2023).

Kebijakan negara-negara tersebut, sambung Arifin, mesti diantisipasi perusahaan-perusahaan di Indonesia khususnya PTFI agar tidak dirugikan dengan pengenaan pajak tinggi terhadap produk yang dihasilkan karena memiliki konten karbon tinggi dari produknya.

"Makanya saya bilang ke Tony [Presiden Direktur PTFI] energi yang dipakai untuk mendukung ini harus segera dipikirkan untuk menggunakan energi bersih," kata Arifin.

Lebih lanjut Arifin mengatakan, sumber-sumber energi bersih sangat banyak tersedia di Indonesia, misalnya energi bayu (angin) yang potensinya mencapai 500 gigawatt (GW) dan menjadi modal untuk dapat diutilisasi.

“Untuk energi angin menurut survei perusahaan dari negara lain mengatakan potensinya hingga mencapai 500 GW terutama yang berada di ketinggian 140 meter, kalau memang yang dibawah-bawah itu kecil seperti pantai pangandaran merauke itu kecil," kata Arifin.

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menyambut baik permintaan Menteri ESDM untuk mulai menggunakan energi bersih yang rendah emisi dalam kegiatan pertambangannya.

"PTFI berkomitmen untuk mengurangi intensitas emisi gas rumah kaca [GRK] sebesar 30% di 2030. Pada 2021, pengurangan emisi GRK pada kegiatan operasi kami mencapai 22% [dibandingkan 2018]. Sebagian besar dikarenakan transisi dari tambang terbuka ke tambang bawah tanah, di mana kami menggunakan sistem kereta listrik otomatis bawah tanah," kata Tony.

Tony menambahkan, PTFI juga saat ini sedang mengembangkan PLTMG atau pembangkit listrik bahan bakar minyak dan gas. PLTMG tersebut akan memiliki kapasitas 168 MW, dan diharapkan beroperasi tahun depan.

Selanjutnya, Tony mengatakan, logam tembaga merupakan produk masa depan karena 65% produk tembaga dunia digunakan sebagai penghantar listrik dan sekarang ini negara-negara berlomba-lomba menggunakan pembangkit energi bersih sehingga akan membutuhkan tembaga lebih banyak lagi.

"Sebagai contoh mobil listrik membutuhkan tembaga empat kali lebih banyak daripada mobil biasa karena lebih banyak cabling system kemudian baterainya yang mengandung tembaga. Kemudian, PLT bayu ini membutuhkan kira-kira setiap megawatt itu membutuhkan sekitar 1,5 ton tembaga dan untuk PLT surya juga itu membutuhkan 5,5 ton tembaga," tutur Tony. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper